Waspada! Gejala LALILULELO Bisa Muncul Usai Sembuh dari Covid-19

- 18 Agustus 2021, 09:21 WIB
Ilustrasi pikun
Ilustrasi pikun /Pexels/Andrea Piacquadio

GALAMEDIA - Penderita Covid-19 perlu mewaspadai tanda-tanda long Covid yang dapat mengganggu kesehatan.

Long Covid sendiri adalah gangguan kesehatan yang diderita setelah sembuh dari infeksi Covid-19.

Gejala ini tidak hanya menyerang fungsi indra penciuman, tetapi juga muncul efek lain yang menyerang tubuh.

Baca Juga: Viral Megawati Resmi Mundur dari PDIP dan Tunjuk Jokowi sebagai Ketua Umum, Benarkah? Cek Faktanya

Menurut dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp.S(.K.), penurunan fungsi kognitif yang gejalanya mencakup lupa hingga pikiran melambat atau lemot bisa dialami mereka yang sembuh dari Covid-19.

Gejala penurunan fungsi kognitif ini dikenal dengan LALILULELO yang merupakan kepanjangan dari Labil emosi atau pendiriannya, Linglung, Lupa, Lemot atau pikiran melamban, dan Logika berpikir menurun.

Menurut Pukovisa, terdapat gejala dini pikun atau demensia dan jika ditemukan harus segera diperiksakan ke dokter.

Baca Juga: Cat Mobil Anda Berjamur? Berikut Ini Lima Langkah Menghilangkannya Tanpa Perlu ke Salon Mobil

"Terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO. Bila menemukan satu dari lima gejala ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter," ujar dr. Pukovisa dalam siaran pers RSUI, Selasa, 17 Agustus 2021.

Sebuah studi yang dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer's Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado menemukan, banyak penyintas Covid-19 mengalami 'kabut otak'.

Baca Juga: BOR Jabar 29 Persen, Terendah Sejak PPKM Diterapkan, Luhut Minta Daerah Fokus ke Pasien Isolasi Terpusat

Selain itu, penyintas Covid-19 juga mengalami gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.

Dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.

Mereka mempelajari para partisipan antara tiga dan enam bulan setelah infeksi Covid-19.

Baca Juga: Serunya Momen Bridal Shower Lesti Kejora

Hasilnya ada lebih dari separuh penyintas Covid-19 menunjukkan masalah terus-menerus yaitu sering lupa.

Temuan ini menambah deretan hasil studi terkait gejala long Covid-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.

Sebelumnya, studi yang dipublikasikan dalam jurnal EClinicalMedicine The Lancet pada 22 Juli lalu menunjukkan penyintas Covid-19 termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala memperlihatkan defisit kognitif signifikan.

Baca Juga: Sentil BuzzerRp, Gus Umar: di Negara Sendiri Ekonomi Sedang Susah Mau Analisa Taliban Pula

Sebagaimana dikutip Galamedia dari Antara, kondisi ini dialami baik oleh mereka yang dulu dirawat di rumah sakit maupun yang tidak.

Pukovisa merekomendasikan pemeriksaan kesehatan pasca-Covid bagi yang mereka yang merasa mengalami gangguan kognitif.

Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh terutama tekanan darah, sistem pernapasan, indeks massa tubuh, jantung pembuluh darah dan pencernaan, skrining keluhan saraf, skrining kognitif, pemantauan risiko otak sehat dan pemeriksaan darah serta radiologi jika dibutuhkan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x