Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas mengatakan, hingga kini belum ada ilmuwan yang bisa memprediksi kapan datangnya gempa. Hal itu karena itu tsunami akibat gempa megathrust tidak bisa diprediksi kapan waktunya.
Namun, karena gempa bumi sifatnya berulang, sehingga gempa yang telah terjadi akan terjadi lagi di masa kini dan yang akan datang. Secara bahasa keilmuannya disebut earthquake cycle.
"Bisa besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, bisa kapan saja," ujar Ketua Lembaga Riset Kebencanaan Ikatan Alumni (IA-ITB) ini.
Ia menyebutkan, salah satu sumber gempa bumi adalah megathrust selatan Jawa. Megathrust ini dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus atau perulangan.
"Dengan kata lain berpeluang terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi," tutur dia.***