Duga Pemerintah Dapat Tekanan Asing, Siti Fadilah Supari: Harusnya Vaksin Nusantara dan Merah Putih Digeber

- 1 September 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi vaksin produk dalam negeri.
Ilustrasi vaksin produk dalam negeri. /Pikiran Rakyat

"Mungkin pemerintah mengalami sesuatu yang tak bisa dibilang ke rakyatnya, mungkin ada tekanan dari asing , kita tak tahu. Yang nyata rakyat itu takut (divaksin), menolak divaksin, dikejar ada yang digebukin," ujarnya.

"Saya yakin tak ada pemimpin yang tak ingin melindungi rakyatnya kecuali kalau ada sesuatu yang terjadi kepada pemimpin kita. Mungkin ingin melindungi tapi caranya itu sulit dimengerti rakyatnya," katanya.

Ia pun menyatakan, anak bangsa sebenaranya sudah sanggup memproduksi vaksin sendiri. Ia pun mencontohkan PT Biofarma.

Namun ia pun meragukan perusahaan vaksin terbesar di Indonesia tersebut karena kepemilikan sahamnya sudah dibeli pihak tertentu.

"Masih bisah merdeka atau tidaknya, saya tidak tahu," ujarnya.

Meski begitu ia berharap pemerintah, termasuk PT Biofarma bisa berdaulat sehingga bisa melakukan kegiatannya untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Menanggapi klaim Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil menurunkan angka positif, Siti Fadilah meragukannya. "Saya kira itu hanya sekadar asumsi ya," ujarnya.

Soalnya hingga saat ini pihak terkait tidak memiliki data mengenai penyebab naik atau turunnya jumlah pasien Covid-19. "Dulu kasus sempat melompat di masa PPKM. jadi, itu asumsi. Singapura aja PPKM-nya ketat tetap bisa meledak lagi," ujarnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Tempuh Kasasi, Wakil Ketua MPR Wanti-wanti Mahkamah Agung

Sehubungan hal itu, menurutnya, penurunan kasus Covid-19 di sejumlah daerah merupakan hal keberuntungan bukan keberhasilan. "Kalau keberhasilan, tentunya itu harus bisa dijelaskan, begini begini begini," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x