Keberadaan jembatan ini pun sangat disyukuri oleh dua siswa SMP, Dikeu dan Winda. Mereka menuturkan, dulu kondisi jembatan tersebut sungguh menghambat mereka menuntut ilmu di sekolah yang terletak di Simpang - Garut (SMP keduanya sudah tidak menerapkan daring).
Padahal mau tak mau, mereka harus melalui jembatan ini karena tidak ada jalan lain.
“Alhamdulillah, semoga jembatan dari Relawan Nusantara dan Sinergy for Humanity bisa awet, bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Winda.
Jembatan bernama Merah Putih ini membentang sepanjang 80 meter. Lain dengan sebelumnya, jembatan ini tidak terbuat dari kayu dan berisi material yang lebih kuat.
Asep berharap, masyarakat dari kedua desa bisa memelihara jembatan ini dengan baik hingga bertahun-tahun kedepan.***