Partai Demokrat Terus Direcoki Moeldoko, Aktivis Demokrasi: Terus Berlangsung Selama Jokowi Berkuasa

- 10 September 2021, 20:11 WIB
Moeldoko dalam KLB Deli Serdang.
Moeldoko dalam KLB Deli Serdang. /Antara Foto/Endi Ahmad


GALAMEDIA - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi prihatin dengan kondisi Partai Demokrat saat ini. Pasalnya, kubu Moeldoko terus merongrong partai berlambang mercy tersebut.

Hal itu menyebabkan Partai Demokrat sebagai partai oposisi menjadi sibuk berhadapan dengan permasalahan 'kudeta' partai.

"Akhirnya Demokrat disibukkan dengan kudeta abal-abal Moeldoko. Padahal Sudah aku cuitkan bahwa apa yang dilakukan oleh Moeldoko patut diduga atas perintah Presiden," ujar Nicho melalaui akun Twitter @Nicho_Silalahi, Jumat, 10 September 2021.

Pernyataan tersebut cukup beralasan mengingat Moeldoko hingga saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

Baca Juga: Jelang Laga Persib vs Persita, Deden Sebut Pangeran Biru Punya Modal dan Siap Menang

"Sebab Moeldoko itu KSP dan apa yang dilakukan oleh KSP itu tindakan dari pemerintah. Selama masih Jokowi berkuasa," ujarnya.

Dengan begitu, menurutnya, Moeldoko bakal terus merongrong Partai Demokrat selama Jokowi berkuasa.

"Maka selama itu juga Moeldoko akan terus merongrong Partai Demokrat," tegasnya.

Ia pun menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga Demokrat bisa terbebas dari rongrongan pemerintah.

"Untuk menghentikan itu ya buat donk posko perlawanan rakyat terhadap pemerintah dan bila perlu Gulingkan Rezim," ujarnya.

"Ga belajar sih dari Kongres PDI disumut yang di set oleh penguasa orde masa itu," ungkapnya.

Ia pun menyarankan agar Partai Demokrat mempelajari kasus tersebut sehingga bisa menjadi partai oposisi sejati.

Baca Juga: Soal Tanah, Rocky Gerung Sudah Punya Surat-surat: Ini Prank dan Saya Pikir Ini Orang Gila

"Coba kalau belajar maka Demokrat akan menjadi tempat berkumpulnya kaum oposisi seperti PDI masa itu," katanya.

Nicho malah menantang agar Partai Demokrat bergerak melakukan perlawanan bersama rakyat.

"Ah sudahlah mereka cuma sibuk mikirin partai sendiri dan ga mau melihat kalau rakyat sudah marah dan siap bergerak jika ada yang berani mengkomandoi pergerakan itu," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x