“Program ini dari 1969 sukses. Bayangkan saja, inflasi kita pada tahun 1967 sekitar 600 persen dan turun sampai 10 persen pada 1969-1970,” terangnya.
Jerry menjelaskan, strategi dan desain tersebut digagas oleh Begawan Ekonomi Widjojo Nitisastro sekaligus mantan Menteri Keuangan 3 periode Ali Wardhana.
Lebih dari itu, lanjutnya, ada pula tim ekonomi era Soeharto yang berhasil membuat ekonomi Tanah Air menjadi terbaik di Asia.
“Ada nama-nama Radius Prawiro, JB Sumarlin, sampai Ma'rie Muhammad. Saat itu, orang di kabinet menguasai bidang dan menguasai masalah. Bahkan memumpuni secara empiris,” imbuhnya.
Jerry juga mengungkapkan bahwa Soemitro Djojohadikoesoemo, ayahanda Prabowo Subianto dua kali masuk kabinet yakni zaman Soekarno dan BJ Habibie.
“Beliau pun dibujuk balik Indonesia lantaran sudah berdomisili di luar. Lalu menteri Ristek B.J. Habibie, dia pun di transfer dari Jerman. Dia salah satu ilmuwan terkemuka di Jerman kala itu,” jelasnya.
Bahkan, menurut Jerry, kala itu ada pula nama Emil Salim dan Jenderal TNI Purn LB Moerdani yang juga ikut diboyong dari Korea Selatan.
“Jadi, mereka bekerja tanpa tekanan parpol,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Orde Baru (Orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.