Network
GALAMEDIA - Eks ajudan Gus Dur, Priyo Sambadha menyoroti maraknya penghapusan mural dan perampasan poster yang dilakukan aparat keamanan.
Terbaru Priyo Sambadha mengkritisi penghapusan mural yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sebuah dinding kota Yogyakarta.
Diketahui, mural tersebut dihapus Satpol PP sehari sebelum Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke daerah Yogyakarta, Jumat 10 September 2021.
Melalui akun Twitter pribadinya, Priyo Sambadha tampak geram dengan tindakan yang dilakukan oleh instansi dibawah naungan pemerintah tersebut.
Priyo Sambadha menilai bahwa penghapusan mural-mural yang dilakukan oleh aparat keamanan itu merupakan bentuk pembatasan dalam mengungkapkan pendapat.
Baca Juga: Soal Matahari Terbit dari Barat, NASA: Ini Mirip Dengan Prediksi Hari Kiamat Lainnya yang Datang dan Pergi
Menurutnya, tindakan seperti menghapus mural tersebut justru akan berdampak terhadap menurunnya wibawa pemerintah sampai ke titik terendah.
"Pembatasan dalam mengungkapkan pendapat seperti hapus mural, rampas poster,dll yang masih terus saja dilakukan justru akan menurunkan wibawa pemerintah pada titik yang rendah," ujarnya, dikutip Galamedia, Sabtu 11 September 2021.
Selain itu, Priyo Sambadha mengatakan aksi penghapusan mural tersebut menandakan bahwa pemerintah saat ini terkesan anti terhadap demokrasi.
Ia kemudian menyinggung pemerintah apabila kedepannya masih bersikukuh menginstruksikan aparat keamanan untuk menghapus mural-mural bernada kritikan.
Priyo Sambadha menegaskan apabila kedepannya penghapusan mural terus terjadi, maka hal itu menurutnya akan menjadi bahan tertawaan dikalangan generasi muda.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persita vs Persib, Berikut Ini Susunan Pemain Kedua Tim
"Tindakan terkesan anti demokrasi ini akan jadi bahan tertawaan generasi muda," tegasnya.
Seperti diketahui, aksi penghapusan mural-mural di Yogyakarta ini, bukan merupakan kali pertama dilakukan pemerintah dan aparat keamanan.
Sebelumnya, pemerintah melalui aparat keamanan sudah sering melakukan aksi menghapus mural-mural yang bernada kritikan terhadap Presiden Jokowi.***
