Network
GALAMEDIA - Pendemi Covid-19 yang sudah setahun lebih ternyata banyak menggerogoti pendapatan warga di sekitaran objek wisata alam yang ada di Desa Wisata.
Tidak hanya itu, objek yang telah ditata pun banyak yang hancur dan berantakan.
Pantauan Galamedianews saat mengikuti touring Baksos Kesehatan HUT ke 76 PMI bersama dengan jajaran PMI Kabupaten Subang, Minggu, 12 September 2021 ke wilayah Tanjungsiang, Cisalak, Kasomalang dan Cijambe, tampak beberapa Desa Wisata yang semula digembar-gemborkan kini kondisinya tidak terurus bahkan tidak layak lagi disebut desa wisata.
Seperti halnya Desa Wisata Cibuluh yang ditonjolkan alam pedesaan terumatama pertemuan 7 sungai sehingga pernah digelar Festival 7 Sungai.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2021 Sudah Dimulai, Marquez Crash! STREAMING dari HP Kamu
Baca Juga: LINK STREAMING MotoGP Aragon 2021, Balapan Dimulai Beberapa Menit Lagi, Tonton dari HP Kamu!
Malahan Dinas Pariwisata Jabar pernah menjanjikan Desa Cibuluh akan dijadikan percontohan desa wisata. Di mana wisatawan yang datang bisa menginap, makan, rekreasi yang disediakan dan dikelola oleh BumDes.
Namun demikian beberapa objek wisata alam yang dikelola BumDes dan Karang Taruna di wilayah Tanjungsiang masih ada yang tetap bertahan dan berkembang seperti Bukit Pamoyanan.
Di sana bisa melihat sunrise dan lautan awan serta berkemping di sana. Malahan sekarang muncul dengan panorama serupa di Bukit Dewi Manggung di Desa Cimanggu, Tanjungsiang.
Sedangkan dua wisata alam Hutan Vinus Cigore di Kasomalang sudah mulai bergeliat dan dibuka kembali serta terlihat mulai ada pengunjung walalupun belum seramai dan senyaman seperti sebelum munculnya wabah Covid-19.
Baca Juga: Ada Potret Bareng Natasha Wilona, Verrell Bramasta Unggah Momen Perayaan Ultahnya ke-25
Bahkan objek wisata yang sama di Desa Cimenteng, Cijambe, Panyawangan kondisinya sangat memprihatinkan, bangunan warung banyak yang hancur dan tempat swafoto pun demikian.
"Ya pak sejak munculnya wabah Covid-19 kami kehilangan pengunjung dan pedagang di sini pun bubar semua, termasuk pengelola dari rekan-rekan pemuda dan Bumdes pun kebingungan," kata tokoh muda, Suryana.
Untuk itulah diharapkan ada bantuan dari pemerintah daerah untuk membangkitkan dan mengembangkan objek wisata ini.***
