Pesan Berantai Pendaftaran Vaksin Nusantara Cantumkan Nama Seorang Profesor, dr Terawan Bereaksi

- 21 September 2021, 09:07 WIB
Ilustrasi Vaksin Nusantara.
Ilustrasi Vaksin Nusantara. /Instagram @doktersam

GALAMEDIA - Polemik terkait Vaksin Nusantara masih terus bergulir. Teranyar, beredar pesan berantai pendaftaran Vaksin Nusantara yang mencantumkan nama seorang profesor.

Sebelumnya, mantan Menteri Kesehatan di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Siti Fadilah Supari menyatakan Vaksin Nusantara sudah mendapatkan restu Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) bukan sekadar isapan jempol belaka.

Di sisi lain kini sejumlah negara telah memiliki vaksin produksi dalam negerinya sendiri.

Namun vaksin yang beredar di dunia tetap sama dengan yang beredar di Indonesia.

Baca Juga: Anies Baswedan Diperiksa KPK Hari Ini 21 September 2021 Terkait Kasus Korupsi Rp 152,5 Miliar

Baca Juga: Persib vs Borneo FC, Ditinggal Mario Gomez, Sang Pengganti Langsung Siapkan Lini Depan

Vaksin Nusantara sendiri terus jadi perbincangan. Bahkan kini beredar kabar melalui sebuah grup WhatsApp mengenai pendaftaran penerima Vaksin Nusantara.

Dalam pesan itu, masyarakat diminta untuk mengisi data diri agar bisa mendapatkan dosis Vaksin Nusantara.

Melansir Antara, begini isi pesan singkat tersebut:

Baca Juga: TERBATAS! Segera Klaim Kode Redeem FF Belum Digunakan Hari Ini 21 September 2021 dari Garena Free Fire

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Yg minat gunakan Vaksin Nusantara silakan daftar ke prof Nidom, CA melalui nomor WA nya di : +62 811 372 683 dg mengirimkan data diri sbb:

Nama Lengkap:

Umur:

Jenis Kelamin:

Kota/provinsi domisili:

Tlp:

Utk pemetaan nantinya layanan di kota/Provinsi masing2

Tidak dipungut biaya alias Gratis....".

Baca Juga: 25+ Kode Redeem FF 21 September 2021: Klaim Sekarang Juga Diamond Special dan Hadiah Gratis Lainnya

Dalam pesan berantai itu juga tertulis Vaksin Nusantara bisa dipesan secara pribadi atau individu.

Melansir Kominfo, mantan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa informasi itu adalah hoaks.

Lebih lanjut, penggagas Vaksin Nusantara itu juga mengatakan bahwa pihaknya belum membuka pendaftaran program penerima Vaksin Nusantara.

Sebagai informasi, Vaksin Nusantara diklaim dapat memutasi varian Covid yang semula ganas menjadi lemah Oleh karena itu bisa mempercepat proses pengendalian virus tersebut.

Vaksin Nusantara juga dikembangkan dengan teknologi sel dendritik yang diklaim menjadi solusi atas varian baru Corona.

Baca Juga: Ada Kesepakatan dengan PSSI, Persib Bisa Turunkan Pemain Timnas Kontra Borneo FC dan Persikabo

Sebelumnya, pegiat media sosial Bossman Mardigu alias Mardigu Wowiek juga menyarankan agar pemerintah menggunakan Vaksin Nusantara.

Ia khawatir vaksin lain merupakan alat globalis untuk terus menguasai dunia.

Mardigu Wowiek atau lebih dikenal sebagai Bossman Sontoloyo adalah pengusaha asal Indonesia yang kerap mengkritisi kebijakan yang dianggapnya hasil pemikiran kuno atau old mind.

"Vaksin-vaksin jangan-jangan bisa membuat virus bermutasi jadi virus baru," ujarnya dalam sebuah video terbaru pada Instagram @mardiguwp, Minggu, 19 September 2021.

Baca Juga: Jelang Persib vs Borneo FC, Kamis 23 September, Robert Alberts Bisa Bernafas Lega

Dengan begitu, ia khawatir tubuh manusia menjadi alat sebagai inang mutasi virus baru.

"Jadi seseorang yang dapat vaksin itu seakan akan menjadi alat mutasi. Dan Vaksin itu seakan-akan menjadi solusinya. Begitu aja terus. Anda gak akan mati tetapi bayar iya," ujar pencetus Dinaran dan Santara ini.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x