Dosen Singapura Sebut Jokowi Jenius, Ternyata Ini Kriteria Penilaiannya

- 8 Oktober 2021, 14:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Sekretariat Presiden/
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Sekretariat Presiden/ /

GALAMEDIA - Belum lama ini, nama Presiden Joko Widodo kembali menjadi buah bibir publik.

Rupanya, orang nomor satu di Indonesia tersebut mendapatkan apresiasi sekaligus disebut-sebut sebagai presiden jenius oleh dosen Singapura.

Dosen yang juga peneliti Asia Research Institute di National University of Singapore itu bernama  Kishore Mahbubani.

Baca Juga: Minat Investasi Saham di Jabar Tinggi, Perlu Diimbangi Literasi Pasar Modal Masyarakat

Menurut Kishore, Jokowi telah memberikan contoh model pemerintahan yang baik.

Lebih jauh, salah satu indikator penilaian dosen Singapura tersebut ialah menilai bahwa  Jokowi telah menjembatani kesenjangan politik di Indonesia.

Kesenjangan politik yang dimaksud adalah polarisasi Pilpres 2019 lalu antara kubu Jokowi dengan kubu Prabowo.

Baca Juga: PALING JITU! Berikut Deretan Kode Redeem FF Teranyar 8 Oktober 2021: Ada Banyak Gift Menanti, Klaim Segera!

Kishore mengatakan, kesuksesan Jokowi adalah berhasil membuat Prabowo dan Sandiaga Uno masuk ke dalam kabinetnya.

Penilaian Kishore tersebut lantas turut ditanggapi oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany.

Melalui akun Twitter @TsamaraDKI, politisi PSI tersebut mengatakan sebagai manusia Presiden Jokowi juga tentu tidak sempurna dalam memimpin.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Terbaru Jumat 8 Oktober 2021, Segera Klaim Hadiah dan Item Gratis dari Miyoho

"Pak Jokowi sudah pasti tidak sempurna," tuturnya yang dilansir Galamedia dari akun Twitter @TsamaraDKI pada Jumat 8 Oktober 2021.

Meski begitu, Tsamara mengungkapkan Kishore melihat kesuksesan Jokowi dengan segala keterbatasannya.

"Kishore Mahbubani mencoba melihat kesuksesan Pak Jokowi dengan segala keterbatasannya," katanya.

Baca Juga: TERUPDATE! 15 Kode Redeem FF 8 Oktober 2021, Raih Skin, Senjata, dan Hadiah Lainnya

Lebih lanjut, dikatakan Tsamara, Kishore juga mengatakan kebijakan dan politik tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang.

"Ia menulis dengan kesadaran bahwa kebijakan dan politik tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang," ucapnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x