GALAMEDIA - Menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) pada Desember 2021, cucu pendiri NU KH Wahab Chasbullah, Gus Aam alias KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab mengeluarkan pernyataan.
Ketum NU Khitah 1926 ini meminta agar pernyataannya tersebut dibacakan oleh ahli hukum tata negara Refly Harun pada tayangan video YouTube di kanalnya, dikutip Galamedia, Minggu, 10 Oktober 2021.
Disebutkan, PBNU kini terjebak dengan dinamika poltik praktis dan pragmatis, terseret jauh ke daam kubangan politik praktis yang tidak menentu.
Hal itu, lanjutnya, merugikan jam'iyyah dan mengaburkan orientasi dakwah dan pelayanan terhadap umat sebagai tujuan utama dan penting yang menjadi bagian dari misi NU.
Hal itu diperparah dengan beberapa pernyataan-pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang tidak konsisten.
Baca Juga: Marrowbone Film Horor asal Spanyol, Harus Hidup Terisolasi Selama 6 Bulan
"Seringkali membingungkan, mengecewakan, meruntuhkan marwah dan wibawa jam'íyyah serta berdampak pada stigma negatif di kalangan masyarakat terhadap institusi NU," sebutnya.
"Yang pada akhirnya menyakiti hati umat Islam dan serta berimplikasi terhadap rapuhnya ukhuwah islamiyah," sambungnya.
Kemudian, lanjut dia, PBNU mengalami disorientasi gerakan hingga lebih ingin menguasai umat dan bukan melayani umat.