Indonesia Juara Thomas Cup 2020, Nicho Silalahi: Demi Sekeping Emas Tak Seberapa

- 18 Oktober 2021, 18:57 WIB
Indonesia juara Thomas Cup 2020.
Indonesia juara Thomas Cup 2020. /Dok./ bwfbadminton.com / SXFI Live

GALAMEDIA - Tim bulutangkis beregu putra Indonesia berhasil keluar sebagai juara di ajang Thomas Cup 2020, usai menekuk China dengan skor 3-0.

Keberhasilan itu sangat diapresiasi banyak pihak, lantaran Piala Thomas baru kembali ke tanah air setelah 19 tahun.

Akan tetapi, ada beberapa tokoh yang justru tampak tidak senang dengan keberhasilan tim bulutangkis Indonesia. Salah satunya aktivis molekul pancasila, Nicho Silalahi.

Apalagi saat bendera merah putih dilarang berkibar ketika tim bulutangkis Indonesia naik podium, membuat Nicho mengeluarkan pendapatnya.

Baca Juga: Dihujat se-Indonesia, Rachel Vennya Akhirnya Klarifikasi Hingga Siap Terima Sanksi dan Konsekuensi Apapun

Melalui akun Twitter pribadinya, Nicho menyebut bahwa tidak berkibarnya bendera merah putih di ajang Thomas Cup 2020 itu merupakan cara alam semesta mempermalukan Indonesia.

"Inilah cara semesta mempermalukan bangsa kita," ujarnya, dikutip Galamedia, Senin 18 Oktober 2021.

Ia juga tampak tidak senang dengan tim bulutangkis Indonesia yang berhasil membawa pulang kembali Piala Thomas.

Menurutnya, sekeping emas yang didapat tim bulutangkis Indonesia itu tak seberapa, sebab mereka sudah menghabiskan uang banyak.

Nicho mengatakan untuk mencetak dan memberangkatkan para atlet bulutangkis, negara harus menghabiskan miliaran uang rakyat.

Baca Juga: Pusat Pemulihan Cegah Anggota Kontingen PON Jabar Bawa Covid-19 ke Rumah

"Demi sekeping emas tak seberapa itu bangsa ini menghabiskan miliaran uang rakyat untuk mencetak atlet dan memberangkatkannya," katanya.

Lebih lanjut, Nicho mengungkapkan alasan kenapa dirinya berani membuat pernyataan yang bertolak belakang dengan banyak pihak tersebut.

Ia mengatakan uang yang dikeluarkan negara untuk mencetak dan memberangkatkan para atlet itu tidak seberapa dengan berton-ton emas yang dirampok dari perut bumi ibu pertiwi.

Nicho tampak kesal dengan pemerintah, lantaran ketika emas-emas tersebut dirampok oleh segelintir orang, negara malah diam seribu bahasa dan memuja perampok tersebut.

"Tapi Berton-ton emas dirampok oleh segelintir orang dari perut buminya malah diam dan memuja perampok itu," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah