Generasi Muda Dituntut Melek Terhadap Perubahan Zaman Terutama Media Sosial

- 21 Oktober 2021, 17:14 WIB
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo sekaligus Ketua Tim Panja RUU PDP Pemerintah Samuel A. Pangarepan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo sekaligus Ketua Tim Panja RUU PDP Pemerintah Samuel A. Pangarepan. /Dok. Kementerian Komunikasi dan Informasi RI

GALAMEDIA - Generasi muda dituntut untuk cakap digital untuk menjawab tantangan disrupsi digital dengan kemampuan atau cakap dalam pemanfaatan media sosial serta peningkatan produktivitas di era perkembangan saat ini.

Sudah menjadi satu kewajiban bagi generasi muda untuk cakap dalam literasi digital di era pandemi saat ini.

Dengan cakap digital, generasi muda memiliki peranan besar dalam kemajuan berbagai sektor di Indonesia sehingga dapat lebih memahami penggunaan media digital dengan bijak serta dengan menyuguhkan konten dalam platform media yang bermanfaat.

"Kehadiran pandemi dan pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara kita beraktifitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita tengah menghadapi era disrupsi teknologi," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Samuel A. Pangerapan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021.

Selain itu, webinar ini juga membahas mengenai peranan dan kontribusi generasi muda dalam meningkatkan produktivitas di era disrupsi digital.

Baca Juga: Dukung Gaya Hidup Sehat, Harris Day 2021 Hadirkan Kompetisi Lari dan Balap Sepeda Secara Virtual

Dalam pengantarnya, Rizki Sadig menyampaikan beberapa point kepada peserta Webinar. Ia mengatakan, situasi pandemi saat ini harus memandang dengan rasa syukur, untuk kemudian dihadapkan dengan situasi, dimana masyarakat suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, dipaksa untuk berani memahami dan mengoperasikan media komunikasi melalui teknologi TIK digital.

"Untuk itu, di era pandemi saat ini kita harus meng-upgrade diri kita semaksimal mungkin karena hampir semua aktivitas sosial kita sekarang dihubungkan dengan media sosial atau media digital. Hal ini merupakan sesuatu untuk anak muda yang akan mendominasi populasi di Indonesia," kata Rizki,dikutip Galamedia dari berbagai sumber.

Sementara Awdell Idol menjelaskan, bahwa media sosial juga bisa menjadi toxic bagi diri jika tidak dapat dikendalikan dengan baik. Toxicity dalam media sosial itu kalau menjadi budak konten artinya akan mengabaikan dunia nyata.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x