"Kemudian kita juga bisa jadi insecure karena selalu membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dan terus merasa kurang. Nah, biar kita tidak mendapatkan toxicity dalam bermedia sosial itu kita bisa mengontrol diri, mungkin bisa meng-unfollow, block, atau mute akun yang menurut kita itu toxic dan membuat diri kita gak nyaman," ucapnya.
Baca Juga: Belum Tentu Prabowo Subianto, Partai Gerindra Ngaku Belum Punya Capres untuk Maju di Pilpres 2024
Kemudian Dimas Prakoso Akbar menambahkan cara bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan era disrupsi digital saat ini yaitu dengan menjadikan disrupsi digital sebagai peluang, peluang membangun personal brand, peluang membangun brand produk, dan kemudian kesempatan untuk menganalisis segala sesuatu tentang tren, dan solusi untuk semua masalah aktivitas masyarakat Indonesia saat ini.***