Krisis Energi Bakal Terjang Indonesia, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Masih Ada Waktu

- 23 Oktober 2021, 20:11 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik.
Ilustrasi pembangkit listrik. /Foto: Reuters/ David Gray//

 

GALAMEDIA - Industri minyak dan gas bumi masih menjadi komoditas utama menggerakkan perekonomian dunia terutama mengatasi krisis energi global, sehingga peningkatan produksi dan persiapan kapasitas cadangan nasional menjadi upaya untuk menghindari krisis energi.

Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekomian Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil oleh investor, bank, dan pasar modal karena mereka beralih ke energi hijau, sedangkan transisi energi justru belum siap.

"Indonesia harus well-planned karena krisis energi yang terjadi bagian transisi yang kurang matang dilakukan dunia. Kita perlu belajar mumpung masih ada waktu dan belum terjadi krisis energi," kata Raden Pardede dalam keterangan persnya, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dalam Strategi Raya Energi Nasional (GSEN), pemerintah berupaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian nasional salah satunya meningkatkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan akuisisi lapangan minyak di luar negeri untuk kebutuhan kilang.

Baca Juga: Said Didu Pamer Disopiri Susi Pudjiastuti, Warganet: Ada 4 Kesalahan Fatal yang Ibu Dilakukan!

Sepanjang 2019-2021, pencapaian nilai penggunaan produk dalam negeri (TKDN) terhadap biaya didominasi jasa dengan capaian sebesar 66 persen dan industri barang hanya 20 persen.

Sementara itu, pandemi COVID-19 telah mengoreksi penjualan industri penunjang lebih dari 50 persen.

Pemerintah terus meningkatkan kandungan TKDN di industri hulu migas dengan menerapkan sejumlah strategi, di antaranya pengadaan bersama, asset/inventory transfer, sosialisasi penggunaan produk dalam negeri yang fit to purpose dan evaluasi rencana penggunaan barang impor.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi memaparkan bahwa industri hulu migas terus meningkat TKDN.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah