La Nina Kian Mendekat, BMKG Beberkan Dampak yang Terjadi bagi Indonesia

- 31 Oktober 2021, 08:42 WIB
La Nina.
La Nina. /Tangkap Layar Website/ntb.bmkg /

GALAMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait datangnya La Nina.

Kepala BMKG, Dwikorita Karmawati meminta masyarakat bersiap akan dampak La Nina yang kemungkinan mulai datang pada akhir tahun.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur saat ini telah melewati ambang batas La Nina yaitu -0,61.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 31 Oktober 2021: Nana Akhirnya Kembali ke Rumah Buwana

"Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," kata Dwikorita dalam keterangan resmin.

La Nina merupakan fenomena perbedaan suhu muka air laut antara Samudra Pasifik bagian tengah (ekuator) dengan wilayah perairan Indonesia.

Karena itu, suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat. Kondisi tersebut menyebabkan udara mendorong awan sehingga berdampak pada peningkatan curah hujan.

Baca Juga: Persib Taklukkan Persipura, Tak Terkalahkan dalam Sepuluh Laga Ini Komentar Pelatih Robert Alberts

Melansir laman resmi BMKG, hasil kajian pihaknya menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali.

Tak hanya itu wilayah lainnya seperti NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan diprediksi alami peningkatan curah hujan.

Maka La Nina tahun ini diprediksi relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

Baca Juga: Kapolri Tiba-tiba Ingatkan Pimpinan Polisi Dini Hari Tadi: Pemimpin Harus Mau Turun Langsung ke Lapangan!

“Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi,” papar Dwikorita.

Dalam keterangannya, Dwikorita juga meminta agar pemerintah daerah, masyarakat dan semua pihak terkait dengan perencanaan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi Terdampak La Nina agar bersiap melakukan langkah pencegahan dan mitigasi bencana.

Baca Juga: Tottenham vs Manchester United: Ronaldo, Cavani, dan Rashford Selamatkan Ole Gunnar Solskjaer

Pihak terkait diminta bersiap akan adanya potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x