“Atas dasar bacaan terhadap elite partai, PDIP sudah hampir dipastikan tidak ke AHY. Nasdem kemungkinan tidak ke Prabowo. PDIP dan Nasdem mungkin tak bersama-sama lagi,” ungkapnya.
Terkait kemungkinan Nasdem bakal merapat ke AHY, kata Saiful, bisa saja terjadi.
Pasalnya, Nasdem sulit untuk bergabung dengan Gerindra.
Sementara partai lain, sebut saja Golkar, bisa merapat ke Prabowo ataupun AHY. Namun itu semua tergantung dengan posisi Airlangga Hartanto.
Baca Juga: Salah Satu Tersangka Pinjol Ilegal Ajukan Praperadilan ke PN Bandung, Sidang Digelar Pekan Depan
“Golkar bisa dengan Prabowo maupun AHY, tergantung Airlangga dapat posisi nomor 1, 2 atau siapa peluang lebih baik untuk menang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Saiful menganalisa terkait calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo maupun AHY.
Menurutnya, Puan akan berpasangan dengan Prabowo, dan Airlangga akan mendampingi AHY.
“Prabowo atau AHY? Kalau Puan berpasangan dengan Prabowo, maka Golkar mungkin tak ke Prabowo. Bila kan AHY baik, Airlangga bisa sama AHY,” pungkasnya. ***