GALAMEDIA – Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi rencana reuni akbar yang akan digelar oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada awal Desember 2021 di Monas Jakarta.
Menurut Refly, reuni ini pasti akan memunculkan pro-kontra dan hal tersebut sangatlah wajar.
“Pasti memunculkan pro dan kontra. Ada yang pro dan pasti juga ada yang kontra,” ujarnya melalui kanal Youtube Refly Harun Senin, 8 November 2021.
Sebab, awalnya pada 2016, gerakan ini bermuatan hal-hal politik.
“Maklum saja, karena memang reuni 212 ini awalnya muatannya sangat-sangat politis, pada tahun 2016 untuk pertama kalinya terkait dengan Ahok dan pencalonan Gubernur DKI,” tuturnya.
Baca Juga: Buni Yani Sebut Puan Maharani Tak Cocok Jadi Presiden Usai Abaikan Interupsi Anggota DPR
Setelah 2016, reuni ini juga diadakan lagi pada tahun 2017 hingga 2020.
“Setelah itu diadakan reuni 2017, 2018, 2019, dan 2020. Hanya 2020 dilakukan di dalam ruangan saja, secara daring, sebagian di antaranya termasuk juga Habib Rizieq yang pada waktu itu menyampaikan pidato tentang revolusi Akhlak dikaitkan dengan Pancasila,” imbuhnya.