GALAMEDIA - Didera cemburu yang meruntuhkan, ibu muda asal Dusseldorf melakukan aksi berujung tragedi yang mengguncang publik Jerman.
Kalap dihempas gelombang emosi, perempuan bernama Christiane K. itu tega menghabisi nyawa kelima buah hatinya sendiri.
Dikutip Galamedia dari DailyMail pekan ini, sakit hati tak terkira menjadi pangkal Christiane remuk redam hingga gelap mata.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Menggema di Papua, Mahfud MD: Ada Juga yang Salah Sebut Nama
Ia melampiaskan frustrasi pada anak-anaknya setelah melihat foto mantan suaminya bersama kekasih baru di akun Facebook. Alasan yang lebih rumit dan membuat miris terungkap di pengadilan.
Yang pasti, di hari tergelap dalam hidupnya itu, Christiane yang kini berusia 28 tahun menuntun putrinya Melina (1), Leonie (2), dan Sophie (3) bersama dua anak laki-lakinya, Timo (6) dan Luca (8) menuju maut.
Satu per satu dari mereka mengembuskan napas terakhir setelah ditenggelamkan sang bunda hingga kehabisan oksigen dengan luka bekas cekikan.
Baca Juga: Puan Maharani Tanam Padi, Christ Wamea Beri Sindiran Menohok: Petugas Partai Hebatnya Cuma Bisa Pencitraan
Peristiwa di bulan September tahun lalu itu berakhir dengan lima bocah tak berdosa terbujur kaku. Christiane diketahui membaringkan kelima darah dagingnya yang tak lagi bernyawa di atas tempat tidur dalam balutan selimut.
Putra sulungnya, Marcel yang berusia 11 tahun, selamat hanya karena dia tengah berada di sekolah saat maut menjemput adik-adiknya.
Tapi di pengadilan pengakuan mengejutkan diungkapkan Marcel yang mengatakan sang ibu memintanya ikut mengakhiri hidup dengan melompat di lintasan kereta.
Baca Juga: Relawan Jokowi Desak Presiden Reshuffle hingga Hukum Mati Menteri yang Diduga Terlibat Bisnis PCR
Disebut Marcel yang terguncang melihat kelima adiknya telah menjadi mayat, Christiane mengajaknya bunuh diri saat dia tiba di rumah sepulang sekolah.
Marcel yang menolak ajakan maut ibunya, diketahui melakukan perjalanan ke rumah neneknya dengan kereta.
Christiane sendiri benar-benar mengeksekusi niatnya mencoba bunuh diri dengan melompat ke lintasan kereta di Dusseldorf.
Baca Juga: Penampilan Tissa Biani Jadi Bridesmaid di Resepsi Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan Banjir Pujian
Tapi ia selamat dan saat alasan yang melatari aksinya terungkap, perempuan berambut blonde itu diamankan aparat.
Pengadilan Solingen memutuskan untuk memenjarakannya selama minimal 15 tahun. Namun putusan terbaru menyatakan takkan ada kemungkinan pembebasan untuk Christiane.
Hakim Jochen Kötter menggambarkan kasus yang ditanganinya sebagai tragedi.
Baca Juga: 41 Gempa Terjadi di Aceh-Sumatera Utara Pekan Kedua November 2021
Jaksa mengatakan bagaimana Christiane yang hanya diidentifikasi dengan nama depan sesuai undang-undang privasi Jerman, selama ini menjalani “kehidupan yang palsu” bersama suami ketiganya.
Selama hidupnya Christiane terobsesi menjadi sosok yang sempurna. Dan baginya kesempurnaan itu hanya bisa dilakukan dengan status sebagai ibu.
Untuk itu, tak seperti perempuan kebanyakan, Christiane tak keberatan enam kali melahirkan di usia terbilang muda.
Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Pemprov Jabar Dukung Program Mobil Vaksin Kemenparekraf RI
Jauh di relung hatinya Christiane mendambakan keluarga yang utuh. Namun usahanya membangun bahtera cinta dua kali berakhir perceraian. Keduanya meninggalkan luka yang begitu dalam.
Ia merasa gagal dan berupaya menutupi perasaannya yang hancur dengan berlindung dalam peran ibu, demikian diungkap pengadilan.
Harapan muncul kala Christiane bertemu pria yang menjadi suami ketiganya. Tapi tak lama sebelum pembunuhan terjadi, sang suami meninggalkannya bersama enam anak yang masih kecil.
Baca Juga: Hasil Tes SKD Tahap II Mulai Diumumkan, Begini Cara Mengeceknya
Semua runtuh bagi Christiane yang kemudian tak lagi melihat tujuan hidup saat melihat sang mantan dengan perempuan lain.
Christiane ditinggalkan sendiri dengan enam anak dan empat di antaranya merupakan buah dari pernikahan terakhirnya. Ibu muda ini mengalami keruntuhan emosional yang berujung maut bagi lima buah hatinya.
Jaksa mengatakan katalis dari tragedi ini adalah foto Facebook yang diunggah mantan Christiane pada pagi hari tanggal 3 September tahun lalu. Foto itu memperlihatkannya tengah bersama perempuan.