68 Narapidana Tewas dalam Bentrokan Antar Kelompok Penyelundup Narkoba di Penjara

- 14 November 2021, 21:54 WIB
Ilustrasi - 68 narapidana tewas dalam bentrokan antar kelompok di penjara.
Ilustrasi - 68 narapidana tewas dalam bentrokan antar kelompok di penjara. /Antara Foto/

GALAMEDIA - Sedikitnya 68 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka dalam semalam.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi usai bentrokan antar kelompok di dalam penjara.

Peristiwa berlangsung saat kekerasan terjadi di penjara Penitenciaria del Litoral di Ekuador, Sabtu, 13 November 2021.

Para pejabat menggambarkan insiden itu sebagai bentrokan di antara kelompok-kelompok bersaing.

Baca Juga: HORE! BSU atau BLT Subsidi Gaji Tahap 6 Cair Lagi, Dipastikan Tidak Akan Menerima Jika Tak Penuhi Syarat Ini

Penjara tersebut, yang terletak di kota selatan, Guayaquil, merupakan fasilitas yang sama tempat 119 tahanan tewas pada September dalam kekerasan terburuk yang pernah dialami negara itu.

Pemerintah melihat kekerasan itu disebabkan oleh persaingan antarkelompok penyelundup narkoba untuk menguasai penjara.

Puluhan orang berkumpul di luar penjara untuk menunggu kabar orang-orang terkasih, yang menurut mereka belum terdengar kabarnya sejak Jumat, 12 November 2021 sore.

Baca Juga: #GrazieVale...Akhir Manis Valentino Rossi di MotoGP, Ducati Tampil Luar Biasa

"Apa yang terjadi di dalam sana adalah hal tercela, orang-orang saling membunuh dan yang menyedihkan adalah bahwa mereka tidak punya hati nurani," kata Christina Monserrat, 58 tahun, kakak seorang tahanan di penjara itu.

Ia belum mendengar kabar dari adiknya yang sudah setahun menjalani penahanan.

"Adik saya masih hidup, hati saya mengatakan demikian," katanya.

Presiden Guillermo Lasso, kata Monserrat, harus bertindak lebih untuk membantu kaum papa.

Sistem penjara Ekuador telah disorot tajam dalam beberapa tahun belakangan ini karena terlalu penuh, kebersihan yang kurang terjaga, serta kejahatan terorganisasi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Resmi Dideklarasikan jadi Capres 2024, Kombatan: Mampu Lanjutkan Prestasi Jokowi

Lasso pada September menyatakan keadaan darurat selama 60 hari pada sistem penjara.

Dengan status darurat tersebut, pemerintah bisa mengeluarkan dana dan memungkinkan militer dikerahkan untuk membantu mengendalikan penjara.

Pada Sabtu, Presiden Lasso mendesak pengadilan konstitusi untuk mengizinkan militer memasuki kawasan penjara daripada hanya membantu pengamanan dari luar.

Sumber: Reuters

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah