Pembuatan Sumur Resapan di DKI Jakarta Capai Rp 80 Juta Per Titik, Ferdinand Hutahaean Geram

- 15 November 2021, 06:08 WIB
Ilustrasi pembuatan sumur resapan
Ilustrasi pembuatan sumur resapan /Kominfotik Jakpus




GALAMEDIA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean melontarkan kritikan pedas kepada pemerintah DKI Jakarta terkait sumur resapan.

Ferdinand mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus meminta Badan Pengawas Keuangan (BPK) untuk menghitung biaya pembuatan Sumur resapan yang sebenarnya.

Pasalnya, pembuatan sumur resapan tersebut menghabiskan nominal yang cukup fantastis.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan, uang yang dihabiskan untuk pembuatan satu titik sumur resapan adalah sekitar Rp 80 juta per titik.

Sementara, di tahun 2021 anggaran untuk pembuatan sumur resapan itu senilai Rp 400 miliar.

Baca Juga: Permalukan Portugal, Serbia Kantongi Tiket Putaran Final Piala Dunia 2022

Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean pun kesal dan geram lantaran seharusnya harga pembuatan sumur resapan per titik tidak mencapai rp 80 juta.

"Apaaaa…!!????  80 Juta / titik Sumur Resapan? Edannnn.., benar2 edannn..!!" kata Ferdinand Hutahaean dikutip Galamedia dari Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 15 November 2021.

Mantan politikus Partai Demokrat ini nuha nengatakan bahwa hitungan kasar pembuatan sumur resapan paling tidak hanya rp 15-20 juta per titik.

Ia menambahkan, dengan anggaran rp 15-20 juta, pemerintah sudah mendapat keuntungan dan pajak-pajak.

Baca Juga: INGAT! Tak Bisa Digunakan Main FF, Kemendikbud Ristek Salurkan Bantuan Kuota Internet Periode November

"Dengan mata kasar, Sumur resapan seperti itu paling cukup anggaran 15-20 Juta / titik sdh dgn keuntungan dan pajak2," sambungnya.

Ia pun lantas berharap, KPK meminta BPK RI untuk menghitung biaya Sumur Resapan yang dianggapnya tak berguna.

"@KPK_RI perlu minta @bpkri hitung biaya Sumur Resapan tak berguna ini dgn serius..!!" imbuhnya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean ini pun lantas mengundang berbagai macam perhatian dari warganet di Twitter.

Baca Juga: Gol Avaro Morata Bawa Spanyol ke Putaran Fina Piala Dunia 2022, Swedia Harus Jalani Babak Playoff

Tak sedikit warganet yang merasa janggal dan terkejut dengan dana yang digunakan untuk membuat satu titik sumur resapan.

"Dana Formula E, janggal. Dana Sumur Resapan, jg janggal.Seneng banget mainin yg janggal2," kata salah seorang warganet.

Kemudian ada pula warganet yang membandingkan proyek Sumur Resapan di Yogyakarta dan Jakarta.

Pasalnya, harga pembuatan Sumur Resapan tersebut amat sangat jauh berbeda dengan harga pembuatan di Jakarta.

"Ada perbankan proyek Sumur Resapan di Kota Yogyakarta Bang, kedalaman 2,5 meter cm 3 jtan. Yg satu titik 80 jt, buat e pakai opo ini," tulis salah seorang warganet.

Baca Juga: Prabowo Capres Paling Disukai, Elektabilitas Puan Maharani Tempel Ketat AHY

Bahkan, ada pula warganet yang membandingkan harga pembuatan 'deep tunnel' yang airnya bisa langsung dialirkan ke laut.

"Anggaran deep tunnel IDR 30T dengan panjang 26 km diameter 13 meter atau sekitar IDR 8.6 Juta per meter persegi air bisa langsung dialirkan ke laut," jelas salah seorang warganet.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah