44 Eks Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Firli Bahuri Curhat ke Presiden Jokowi Kekurangan Pegawai

- 9 Desember 2021, 20:31 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KPK Firli Bahuri tiba untuk menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KPK Firli Bahuri tiba untuk menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021. /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc./

 

GALAMEDIA - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Juang KPK, Kamis, 9 Desember 2021, dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kesempatan itu, Ketua KPK Firli Bahuri curhat kepada Presiden Jokowi bahwa lembaga yang dipimpinnya kekurangan personel.

Sementara itu, 44 mantan pegawai KPK, termasuk Novel Baswedan dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi ASN Polri.

"KPK tentu sangat menyadari atas keterbatasannya, hanya 1.602 sumber daya manusia yang ada di KPK," ucap Firli dihadapan Jokowi.

Firli mengatakan KPK bukan hanya kekurangan personel melainkan juga kekurangan markas karena Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 hanya membolehkan KPK ada di Ibu Kota.

"Sehingga kami tidak bisa mengembangkan diri untuk pembentukan KPK-KPK perwakilan di provinsi," kata Firli.

Baca Juga: 44 Eks Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Fahri Hamzah: Jangan Lagi Terlalu Melihat ke Belakang

Namun walaupun mengalami kekurangan personel dan markas, ia mengaku KPK tidak mau menyerah.

Firli menegakan pihaknya akan terus menindak pelaku korupsi di luar Jakarta untuk membersihkan Indonesia dari sikap koruptif.

"Tetapi kami mengambil sikap boleh saja kami hanya terbatas di Jakarta tetapi aktivitas di KPK tidak boleh hanya ada di Jakarta," ujar Firli.

Hakordia 2021 dimanfaatkan KPK untuk menyebar pesan antikorupsi di seluruh wilayah di Indonesia.

Lembaga antikorupsi menggelar acara ini di lima daerah demi menutup kekurangannya selama ini.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Resmi Jadi ASN Polri, Anggota DPR RI: Saya Harap Tidak Ada Lagi Drama-Drama

"Karena itu Hakordia tahun 2021 kita sebar di lima wilayah provinsi pertama di daerah Sulawesi Tenggara, yang kedua kita laksanakan kegiatan di Banjarmasin yang ketiga kita laksanakan di daerah Pekanbaru, yang keempat kita laksanakan di Nusa Tenggara Timur, dan hari ini adalah puncak Hakordia," kata Firli.

Sementara 44 mantan pegawai KPK resmi dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Salah satu dari 44 ASN tersebut yakni eks penyidik KPK Novel Baswedan.

"Untuk memperkuat jajaran organisasi Polri dalam rangka memperkuat komitmen kami terkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi dan ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden pada saat pelaksanaan Hari Antikorupsi Sedunia tadi pagi," ujar Sigit di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis, 9 Desember 2021.

"Beliau sampaikan pemberantasan korupsi tidak hanya masalah penegakan hukum. Namun harus lebih sentuh pada hal yang bersifat fundamental selesaikan akar-akar permasalahan," imbuhnya.

Kapolri meminta Novel dan para ASN Polri yang baru dilantik mengawal program Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia berharap Novel dkk bisa mengawal agar anggaran yang digunakan tepat sasaran.

"Negara kita saat ini sedang hadapi posisi sulit sehingga kita betul kawal program Pemulihan Ekonomi Nasional. Bagaimana kita kawal agar APBN yang dipergunakan tepat sasaran dan kurangi risiko terjadinya kebocoran," ujarnya.

Dia agar 44 eks pegawai KPK itu membantu mengawal agar iklim investasi di Indonesia semakin baik. Sigit ingin agar para investor tidak ragu berinvestasi di Indonesia.

"Ciptakan iklim investasi sehingga masyarakat atau investor baik dari dalam maupun luar tidak ragu-ragu investasi di Indonesia. Kita tahu indeks persepsi korupsi Indonesia menurun dari nomor 88 menjadi 102," ujarnya.

Kapolri memerintahkan Novel dkk mengubah cara pandang serta membantu jajaran Polri dalam memberantas korupsi. Dia mengatakan Novel dkk bertugas memberi pendampingan agar pemberantasan korupsi tak sekadar menangkap orang.

"Rekan-rekan ubah mindset, pendampingan, pencegahan, penangkalan dan membantu lakukan kerja sama hubungan internal, recovery asset untuk jadi bagian. Ke depan, saat ini kita sedang lakukan perubahan Direktorat Tindak Pidana Korupsi," tutur Sigit.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x