Ini Indikator Persiapan Nataru Agar Penularan Covid-19 Tidak Meningkat dan Meluas

- 10 Desember 2021, 08:08 WIB
Ilustrasi Covid-19. Ini Indikator Persiapan Nataru Agar Penularan Covid-19 Tidak Meningkat dan Meluas.
Ilustrasi Covid-19. Ini Indikator Persiapan Nataru Agar Penularan Covid-19 Tidak Meningkat dan Meluas. /Edward Jenner/Pexels.

GALAMEDIA - Diperlukan kesiapan yang baik dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) agar penularan Covid-19 tidak meningkat dan meluas.

Meskipun saat ini kondisi kasus terkendali, namun mengingat pengalaman Indonesia selama ini belum berhasil melewati periode libur panjang tanpa kenaikan kasus.

"Kesiapan menuju periode Nataru menjadi penting agar kita dapat bersama-sama mencegah naiknya kasus sejak saat ini," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip Galamedia dari laman covid-19.go.id, Jumat 10 Desember 2021.

Baca Juga: Tonton TOMORROW X TOGETHER, Al & Andin, dan 3 Bintang Dangdut di Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show

Dalam melakukan persiapan menghadapi Nataru, Wiku menyebut sejumlah indikator harus dipantau terus menerus. Pertama perkembangan kasus. Meskipun kondisi nasional masih terkendali, namun kasus harian pada 6 provinsi sempat naik signifikan.

Diantaranya, Lampung dengan kasus harian dari 1 menjadi 18 kasus dalam 4 hari, Bangka Belitung naik dari 8 menjadi 15 kasus dalam 2 hari, DKI Jakarta naik dari 41 menjadi 70 kasus dalam 2 hari, Jawa Barat naik dari 29 menjadi 83 kasus dalam 3 hari, NTT naik dari 3 menjadi 27 kasus dalam 3 hari dan Papua Barat naik dari 4 menjadi 13 kasus dalam 5 hari.

Indikator selanjutnya, pada angka reproduksi efektif (Rt) atau potensi penularan dalam suatu populasi. Angka RT mulai menunjukkan kenaikan di beberapa provinsi. Ini adalah alarm dini dalam penetapan langkah-langkah pengendalian.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat, Jumat 10 Desember 2021, BMKG: Antisipasi Hujan di Sepanjang Hari

Ada 2 pulau yang mengalami kenaikan yaitu pulau Jawa dari 0,95 pada 11 November 2021 naik menjadi 0,978 per 2 Desember 2021. Dan Pulau Sulawesi dari 0,95 pada 11 November 2021 menjadi 0,978 per 2 Desember 2021.

Protokol kesehatan penting untuk dicermati. Karena naiknya Rt pada beberapa wilayah tidak dibarengi dengan kepatuhan akan protokol kesehatan. "Padahal ini aspek penting mencegah penularan. Data menunjukkan, 32 kabupaten/kota tidak patuh memakai masker dengan angka kurang dari 60% warga patuh," lanjutnya.

Selanjutnya, mobilitas penduduk. Karena berpotensi memberikan ruang penularan. Kabar baik saat ini, mobilitas per pulau yaitu Bali, Jawa, Kalimantan, Maluku Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Sumatera menunjukkan penurunan sejak awal November.

Baca Juga: Ini Makna Asmaul Husna: Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir: Semoga Allah Jauhkan Kita dari Marabahaya

Hanya saja, Pulau Maluku mobilitanya lebih tinggi dari data pembanding pada Februari 2020. Sementara pada Pulau Nusa Tenggara, berada sedikit di bawah pembanding tersebut.

Karenanya, untuk mencegah kenaikan periode nataru, mobilitas penduduk harus terus dikendalikan dan dilakukan dengan aman. Masyarakat dimohon melakukan mobilitas hanya ketika diperlukan dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menyiapkan prasyarat perjalanan yang diperlukan seperti testing dan vaksinasi.

Sementara dari sisi kuratif. Kesiapan fasilitas Kesehatan untuk menangani pasien covid-19 merupakan aspek yang harus terus diperhatikan. Sejauh ini Indonesia masih tetap mempertahankan kesiapsiagaan terlihat dari data tempat tidur untuk Civid-19 yang cenderung tetap dan belum dikonversi kembali.

Baca Juga: UPDATE Kondisi Terbaru Santriwati Korban Aksi Bejat Herry Wirawan Guru Pesantren di Bandung

Ia juga mengimbau kepada masyarakat harus mempertahankan disiplin protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, melakukan mobilitas dengan aman pada saat diperlukan ssrta ikut dalam program vaksinasi.

"Penting untuk diingat pemerintah telah mempelajari dampak kenaikan kasus dari lonjakan kasus pertama dan kedua paska libur panjang maka dari itu akan mengambil semua langkah antisipatif sejak dini," pungkas Wiku. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah