Tiang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibongkar, PT KCIC Pastikan Beton Lintasan Bermaterial Kelas Satu

- 10 Desember 2021, 10:19 WIB
Tiang-tiang Kereta Cepat Jakarta Bandung
Tiang-tiang Kereta Cepat Jakarta Bandung /kcic.co.id/



GALAMEDIA - Media sosial sempat heboh dengan beredarnya video pembongkaran salah satu tiang/pier kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dalam video yang beredar tersebut, tampak sebuah tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu sedang dirobohkan oleh tiga eskavator.

Selain itu, video pembongkaran tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu pun turut dibagikan oleh pegiat media sosial Nandang Burhanudin.

Melalui unggahan di akun Twitter miliknya, Nandang Burhanudin menilai bahwa pembongkaran tiang kereta cepat itu merupakan pekerjaan yang sia-sia.

Seperti diketahui, pembongkaran salah satu tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu dilakukan setelah adanya intruksi dari quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO.

Baca Juga: 6 Tips Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil, Salah Satunya Tentukan Posisi dengan Pasangan

Pembongkaran itu dilakukan lantaran adanya pergeseran alignment yang menyebabkan tiang atau pier kereta cepat salah koordinat.

Sebelumnya, situs resmi PT Kereta Cepat Indonesia China menyebutkan beton-beton yang menopang lintasan KCJB tersebut dibangun dengan material kelas satu dan standar pengawasan mutu yang tinggi.  

Hal ini ditegaskan langsung oleh Dwiyana Slamet Riyadi selaku Presiden Direktur PT KCIC.
 
“Sebagai bagian  dari kemajuan  peradaban  transportasi  di  Indonesia. Proyek  KCJC dibangun pakai material nomor satu dan setiap prosesnya dikontrol dengan standar pengendalian mutu yang tinggi,” tegasnya.
 
Ia menjelaskan, standar mutu beton yang digunakan pada proyek  KCJB  tidak memakai  standar mutu K dan FC (Mpa)  yang  umum  digunakan  di  Indonesia, melainkan  standar  mutu  C.

Baca Juga: Catat! Lokasi SIM Keliling Jakarta-Bogor-Bandung Hari Ini

Pada  dasarnya,  Dwiyana  menjelaskan  ketiga  standar
mutu  tersebut  mampu  menghasilkan  kekuatan  tekan  pada  beton  yang  baik.  

Hanya saja,  standar  mutu  C  yang  dipakai  KCJB  memiliki  kelebihan  yang  cukup  spesifik, terutama pada durability environment. Standar mutu C disebut memiliki keunggulan  dalam hal spesifikasi Additive beton yang lebih menyesuaikan kondisi lingkungan.
 
“Beton pada konstruksi KCJB tidak pakai K dan FC (Mpa) tapi pakai standar mutu C. Pada  dasarnya  ketiga  standar  ini  kekuatan  tekannya  sama.  Tapi  additive  betonnya
lebih menyesuaikan kondisi lingkungan jadi lebih unggul pada durability environment,” jelasnya.
 
Lebih lanjut, Dwiyana menekankan kalau seluruh konstruksi KCJB sudah memenuhi syarat  untuk  menjadi  menggunakan  High  Performance  Concrete  (HPC).  Adapun persyaratan  tersebut  antara  lain  harus  memiliki  kekuatan  pada  4  jam  lebih  sama dengan 17,5 Mpa, pada 24 jam lebih sama dengan 35 Mpa.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Membahayakan Kesehatan, Cek HP Terus-terusan Salah Satunya!

Pada 28 hari lebih sama dengan  70  Mpa,  faktor  durabilitas  lebih  sama  dengan  80%  setelah  300  hari  siklus
pembekuan dan pencairan, serta faktor air semen kurang sama dengan 0,35.

“Konstruksi  beton  KCJB  memenuhi  persyaratan  kinerja  sebagai  High  Performance Concrete. Beton sudah melewati berbagai uji kekuatan dan kualitas secara berkala. Material yang dipakai juga diseleksi secara ketat,” papar Dwiyana.
 
Tak cukup sampai di situ, Dwiyana menjabarkan kalau  perbedaan dasar lainnya antara beton yang dipakai pada proyek KCJB dan  konstruksi lainnya di Indonesia terletak pada concrete mix ratio. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x