Erick Thohir Prediksi Perekonomian Tanah Air Dalam Kondisi Gawat pada 17 Tahun ke Depan

- 11 Desember 2021, 20:26 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir.
Menteri BUMN, Erick Thohir. /Instagram.com/@erickthiohir

 

GALAMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi kemungkinan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2038.

Ia menyatakan perekonomian Tanah Air berada dalam kondisi 'lampu kuning' atau gawat pada 17 tahun ke depan.

Walaupun begitu, ia mencatat bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga tahun 2045.

Hal itu sejalan dengan market dalam negeri yang diklaim paling besar di Asia Tenggara.

"Kita masih tumbuh terus hingga 2045. Tapi, tadi saya kasih lihat slide Brazil, nanti di 2038 kita udah mulai 'lampu kuning', ketika apa? Pertumbuhannya melambat," ujar Erick dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu, 11 Desember 2021.

Baca Juga: Gempa Dahsyat Disertai Tsunami 36 Meter Melanda Pulau Flores, 2.100 Jiwa Melayang pada 12 Desember 1992

Adapun istilah 'lampu kuning' untuk menggambarkan kondisi makro ekonomi Tanah Air belum begitu jelas.

Hanya saja, Erick menyinggung pada saat ini pendapatan kelas menengah (middle income class) mengalami perlambatan, bahkan menyusut.

"Yang namanya segitiga kita berubah jadi begini (segitiga terbalik) segitiga yang tadinya bonus demografi banyak, middle income class-nya tumbuh, nanti berubah orang tuanya banyak, middle income class-nya susut, ini realita," kata dia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia menyampaikan bahwa pemerintah perlu melakukan intervensi pada proses hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki saat ini.

Baca Juga: Kapolri Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum PB ISSI, Janjikan Bangun Trek di Perkotaan

Langkah itu dilakukan melalui program transfoemasi sejumlah perusahaan negara.

"BUMN sebagai sepertiga dari kekuatan ekonomi Indonesia, kita melakukan penyeimbangan dan intervensi," katanya.

"Jadi, di sini saya bilang, sudah waktunya kita menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia yang berdasarkan roadmap atau blueprint yang Indonesia punya, bukan yang negara lain punya," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x