Achmad melanjutkan bahwa apabila kedua tokoh dengan raihan elektabilitas paling tinggi ini sama-sama maju, besar kemungkinan akan terjadi satu lawan satu.
Kalaupun ada calon lain kata dia, kekuatannya tidak akan signifikan darui Prabowo dan Ganjar.
Di sisi lain, posisi Prabowo dan Ganjar juga masih belum dianggap aman karena masih berada di bawah 20 persen.
Sehingga menurut Achmad, sosok Wakil Presiden diperlukan untuk mendongkrak elektabilitas diantara mereka.
"Yang diperlukan adalah figur pasangan calon Wakil Presiden yang dapat memperkuat dukungan publik dan menggalang koalisi partai pengusung," ucapnya.***