Politikus PKS Ini Minta Pemerintah Kurangi Impor Bawang Putih dari China: Saya Harap Ada Perubahan

- 20 Desember 2021, 15:09 WIB
Ilustrasi bawang putih.
Ilustrasi bawang putih. /Pixabay /Congerdesign//

GALAMEDIA - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah untuk mengurangi impor bawang putih.

Pasalnya, impor bawang putih setiap tahunnya mencapai angka 507 ribu ton, yang menjadikan Indonesia sebagai negara importir bawang putih terbesar di dunia.

Andi Akmal Pasluddin pun menyayangkan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan terkait impor bawang putih yang amat tinggi dari China.

"Saya sangat menyayangkan belum ada perubahan situasi importasi bawang putih dalam negeri dimana tiap tahun kita tinggi sekali angka impornya dari China," kata Andi Akmal dikutip Galamedia dari laman DPR RI.

Baca Juga: SiCepat Ekspres Kucurkan Modal Usaha Senilai 100 Juta ke UMKM Indramayu

"99 persen kita yang ambil, sisanya dari India, Taiwan, Amerika Serikat, dan Mesir yang angkanya hanya ratusan hingga maksimal 2 ribu ton," sambungnya.

Anggota DPR RI ini mengatakan bahwa program-program pemerintah di Kementerian Pertanian sudah sangat mendukung kinerja pemerintah terutama dukungan anggaran.

Lebih lanjut, melalui direktorat Jenderal Hortikultura, setidaknya sebanyak Rp1,14 triliun telah dialokasikan tahun 2021 melalui APBN.

Namun, politikus PKS ini pun mengakui bahwa pemotongan anggaran akibat refocusing akibat pandemi menjadikan APBN Kementan menurun lebih separo sejak tahun 2015.

Meski demikian, Akmal sangat menyayangkan, bahwa sejak enam tahun lalu, China sebagai produsen dan eksportir bawang putih terbesar di dunia.

Diketahui, China secara konsisten mengirimkan bawang putih ke Indonesia dalam jumlah yang sangat besar.

Baca Juga: Christ Wamea Puji Anies Baswedan yang Percantik Jakarta Jelang Natal: Membangun Jakarta Jadi Kota Toleransi

Contohnya pada 2015, bawang putih asal China sebesar 482 ribu ton, 2016 sebesar 445 ribu ton, 2017 sebesar 550 ribu ton, 2018 sebesar 585 ribu ton, dan 2019 sebesar 472 ribu ton.

Bahkan yang terjadi selama ini, besarnya impor bawang putih menyebabkan komoditas ini selalu mengalami defisit neraca perdagangan dari 1996.

Oleh karena itu, Andi Akmal secara khusus meminta pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk berupaya mengurangi impor bawah putih.

"Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian, setidaknya ada upaya mengurangi besaran importasi bawang putih di negara kita," ungkap Andi Akmal.

Ia pun menyarankan agar ada bimbingan dan program yang menyasar langsung para petani bawang putih baik bantuan pembinaan, bibit, alsintan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 20 Desember 2021: Wow! Acara Ulang Tahun Dewa Hadirkan Penyanyi Ternama Ini

Tak hanya itu, politikus PKS ini pu berharap di tahun 2022 akan ada perubahan menurun dari impor bawang putih ke Indonesia.

"Saya harap tahun depan ada perbaikan. Tingginya angka importasi bawang putih tahun 2021. Saat ini dengan perizinan impor yang tertuang dalam Permendag No. 20/2021, para importir memprediksi bawang putih berpotensi mengalami kelangkaan tahun 2022.

"Pemerintah melalui kementan harus menjawab tantangan ini sehingga importasi menurun dan kebutuhan masyarakat akan ketersedian bawang putih terpenuhi dengan harga yang wajar dan terjangkau," tutup Andi Akmal.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x