Suhu Kian Panas Hingga Salju Abadi Rusia Mencair, Ilmuwan Peringatkan Ancaman Kembalinya Virus Purba Mematikan

- 22 Desember 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Antartika.
Ilustrasi Antartika. /Unsplash/Paul Carroll

GALAMEDIA - Mencairnya lapisan es di wilayah Arktik Rusia dapat melepaskan virus dan bakteri purba yang berpotensi mematikan. Demikian peringatan resmi pemerintah Negeri Beruang Merah.

Nikolay Korchunov, diplomat senior Rusia yang mengepalai Dewan Arktik mengatakan ada risiko mikroba yang terperangkap dalam es selama puluhan ribu tahun 'ikut terbangun' saat tanah mencair akibat pemanasan global.

Korchunov mengatakan Dewan telah memulai proyek 'keamanan hayati' untuk mempelajari risiko dan kemungkinan efek yang ditimbulkan oleh munculnya kembali penyakit yang mungkin telah membeku setidaknya sejak zaman es terakhir.

Baca Juga: Rem Royal Enfield Bermasalah, 26.300 Unit Classic 350 Ditarik

Berbicara di saluran TV Zvezda awal pekan ini, ia mengatakan, "Ada risiko virus dan bakteri lama terbangun. Karena itu, Rusia telah memprakarsai proyek keamanan hayati melalui Dewan Arktik."

Proyek akan  menilai risiko dan bahaya terkait degradasi lapisan es dan penyakit menular di masa depan.

Sekitar 65 persen wilayah Rusia digolongkan sebagai permafrost atau tanah yang tetap beku secara permanen bahkan di bulan-bulan musim panas sekalipun.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Kabupaten Bandung Jabar

Namun ketika suhu meningkat akibat pemanasan global, permafrost mulai mencair hingga hewan dan benda-benda yang telah membeku selama ribuan tahun muncul ke permukaan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa 21 Desember 2021, sisa-sisa badak berbulu yang punah sekitar 14.000 tahun lalu dan kepala serigala berusia 40.000 tahun  yang terawetkan dengan sempurna menjadi temuan terbaru.

Tetapi penemuan spesimen yang terawetkan dengan baik tersebut juga menimbulkan ketakutan bahwa penyakit yang mungkin dibawa hewan purba tadi ikut mencair dan tidak seperti inangnya, dapat bertahan hidup setelah dicairkan.

Baca Juga: Ingin Bermesraan dan Lebih Intim Tanpa Bercinta? Cobain Spooning! Ini Manfaatnya!

Jean Michel Claverie, ahli virus Aix-Marseille University memperingatkan  bukti bahwa manusia dapat menghidupkan kembali bakteri dari lapisan es yang dalam.

Profesor Claverie bahkan menemukan pithovirus dari mencairnya permafrost mulai menyerang dan membunuh amuba.

Meski  pithovirus yang telah beku selama sekitar 30.000 tahun tidak berbahaya bagi manusia, Profesor Claverie mengatakan keberadaannya  menunjukkan virus yang lama membeku dapat bangun dan mulai menginfeksi kembali inangnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akui 2,43 Juta Warganya Pengangguran, Angkanya Termasuk yang Tertinggi di Indonesia

Belum ada kepastian mengenai usia lapisan es Arktik dan  es lain yang mengelilinginya. Tapi sebagian besar temuan di dalamnya sejauh ini berasal dari zaman es terakhir, sekitar 115.000 hingga 11.700 tahun lalu.

Selain potensi penyakit purba, para ilmuwan menyebut penemuan terbaru  merupakan ancaman besar.

Pasalnya karbon dioksida dan gas metana saat bahan organik yang terperangkap di dalamnya “bangun” saat lapisan es mencair  mulai membusuk.

Baca Juga: Tayang Pukul 20.30 WIB, Simak Spoiler Ikatan Cinta 21 Desember 2021: Sosok Ini Tahu Kebenaran Hartawan

Kedua gas tersebut berkontribusi terhadap pemanasan global yang pada gilirannya mempercepat pencairan permafrost.

Lingkaran setan ini dianggap  para ilmuwan sebagai titik kritis yang akan mempercepat laju dan tingkat keparahan perubahan iklim kecuali ada langkah untuk menghentikan atau menguranginya.

Pencairan permafrost juga menimbulkan risiko bagi infrastruktur dan kota-kota Rusia yang telah dibangun di tanah beku dan kini bumi bergeser seiring lapisan permafrost yang mencair.

Baca Juga: Tayang Pukul 20.30 WIB, Simak Spoiler Ikatan Cinta 21 Desember 2021: Sosok Ini Tahu Kebenaran Hartawan

Tumpahan minyak yang sangat besar di Lingkaran Arktik tahun lalu diduga sebagai penyebab mencairnya lapisan es abadi, menyusul runtuhnya reservoir diesel ketika tanah di sekitar amblas.

Dengan semua fakta tadi, Presiden Rusia Vladimir Putin kian vokal terkait  ancaman pencairan lapisan es dan pemanasan global secara lebih umum.

Berbicara di sebuah konferensi tahun lalu, Putin mengatakan, “Ini memengaruhi sistem pipa, distrik perumahan yang dibangun di atas lapisan es dan sebagainya.”

Baca Juga: Heboh Beredarnya Sprinlidik Terkait Muktamar NU, Ketua KPK Bilang Begini

“Jika  25 persen lapisan permafrost dekat permukaan, sekitar tiga atau empat meter mencair pada tahun 2100, kita akan merasakan efeknya dengan sangat kuat,” tegasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x