GALAMEDIA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menganalisa, elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia alias PSI akan menurun bila terus menyerang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal ini disampaikan Ujang untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha di momen HUT ke-7 partai itu pada Rabu, 22 Desember 2021.
Baca Juga: Pilih Nomor Punggung 25 di Persib Bandung, David da Silva: Sangat Banyak yang Bertanya Soal Itu
Pernyataan-pernyataan pedas Giring itu diduga memang ditujukan untuk Anies.
Menurut Ujang, gaya politik menyerang semacam itu tidak disukai oleh publik. Sehingga bukan tidak mungkin elektabilitas PSI menurun.
“Bisa turun (elektabilitasnya),” katanya dalam keterangan dilansir Galamedia Jumat, 24 Desember 2021.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar ini menyebutkan, serangan yang dilakukan Giring cenderung membabi buta.
Baca Juga: Gila! Pria Ini Sudah 8 Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Ngaku Dibayar Rp 2,4 Juta Sekali Suntik
Alih-alih mendapatkan simpati publik, dia menilai, PSI justru bisa ditinggalkan oleh publik.
“Serangan yang membabi buta cenderung sentimen dan itu membuat rakyat malah akan tak suka pada PSI,” ungkap Ujang.
Lebih lanjut, Ujang mengusulkan agar PSI mengubah cara berpolitiknya. Cara yang bisa dilakukan, antara lain adalah dengan memberikan kritik yang elegan dan konstruktif
Dia juga meminta agar PSI lebih mengedepankan prestasi yang diraih dalam kiprahnya di dunia politik Indonesia.
Baca Juga: Ini 5 Negara Paling Aman dan Damai di Asia Tenggara 2021, Indonesia Peringkat Berapa Ya?
“Jika ingin naik elektabilitasnya, kemukanan prestasi-prestasi PSI, agar dapat simpati,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam pembukaan acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke-7 PSI, Giring menyinggung sosok yang tidak layak menggantikan Jokowi nanti.
Menurutnya, kemajuan Indonesia akan terancam bila yang menggantikan Jokowi adalah sosok yang kerap menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang.
“Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” kata Giring, dalam sambutannya yang digelar secara virtual, Rabu, 22 Desember 2021.
Giring menuturkan, Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin oleh seorang pembohong. Dia memberikan petunjuk orang yang dimaksud itu, yakni seseorang yang digantikan dalam kabinet Jokowi.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” sambungnya. ***