11 Kehidupan Orang Korea Selatan Tak Seindah di K-Drama, No 2 Tidak Cocok untuk Kaum Rebahan

- 11 Januari 2022, 11:54 WIB
Ilustrasi kehidupan di Korea Selatan.
Ilustrasi kehidupan di Korea Selatan. /pexels.com/Pixabay

GALAMEDIA – Jika kalian menonton serial drama korea, pasti akan mengira bahwa kehidupan di Korea Selatan begitu romantis, seru, dan juga menyenangkan.

Namun apakah kalian tahu, jika Korea Selatan termasuk negara yang menduduki peringkat terendah dalam tingkat kebahagiaan warganya?

Bener gak sih jika ternyata Korea Selatan tak seindah seperti di K-Drama? Berikut informasi yang diperoleh dari tayangan video di kanal YouTube Fakta Populer pada 6 April 2018.

1. Melewati musim dingin yang berat tiap tahun

Baca Juga: GP Ansor Berharap Ferdinand Hutahaean Dapat Kesempatan Untuk Dibimbing Agama Islam: Dia Mualaf

Kita selalu beranggapan kalau musim dingin itu indah dan romantis dan penuh dengan salju. Tapi faktanya tidak begitu, walaupun tidak parah seperti di Rusia.

Tetapi, musim dingin di korea Selatan cukup berat, ditambah debu kuning dari gurun-gurun Mongol, badai, dan angin kencang. Musim dingin yang berat dapat menyulitkan aktivitas banyak warga.

2. Tidak bisa bersantai

Warga Korea Selatan dikenal dengan budaya rushing atau cepat-cepat dan tidak bisa bersantai.

Baca Juga: Postingan Vidi Aldiano Bikin Heboh, Nikahi Sheila Dara Minggu Depan?

Di stasiun saat jam kerja, kalian akan melihat orang-orang berlari kesana kemari, tak peduli dengan sekelilingnya, mereka hanya ingin cepat-cepat.

Hidup mereka seakan dikejar-kejar waktu. Dan ini dapat menjadi tekanan dalam hidup orang sehari-harinya.

3. Senioritas yang mengakibatkan bullying

Bullying sangat umum terjadi dikalangan orang korea, terutama mereka yang masih sekolah dan kuliah.

Baca Juga: Fuji Bintangi Film Bukan Cinderella Tayang di Bioskop 2022, Ini Sinopsisnya!

Tingkatan adalah hal umum yang penting bagi mereka. Dimana orang yang berada di tingkat yang lebih tinggi bisa seenaknya membully mereka yang dibawahnya.

4. Standar kecantikan yang tidak realistis

Korea sudah sangat terpaku dengan standar kecantikan, sehingga sangat terobsesi dengannya. Mereka yang merasa tidak cantik diperlakukan berbeda dengan mereka yang cantik.

Akhirnya orang-orang memutuskan untuk melakukan operasi plastik, bagaimanapun caranya asal bisa tampil cantik.

Baca Juga: Kejadian Mistis Warnai Syuting KKN di Desa Penari, Dililit Ular Sampai Bicara Tak Jelas

5. Standar akademik yang tidak realistis

Anak-anak SMP dan SMA di korea selatan tidak akan pulang ke rumah sebelum jam 10 malam. Tentu mereka harus belajar, belajar, dan belajar.

Les sudah menjadi kewajiban. Ada atau tidaknya tugas atau PR mereka akan tetap duduk belajar sampai larut malam.

Banyak dari mereka yang tidak bisa menikmati hidup karena selalu ditekan dengan tuntutan belajar.

6. Kompetitif dalam segala hal

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Diseret-seret Buntut Ferdinand Hutahaean Tersangka dan Terancam 10 Tahun Bui

Misalnya dalam sebuah kelas jika kita mendapat nilai 90 tapi orang lain mendapat nilai 95, maka nilai kita di akhir rapor tidak akan mendapatkan nilai A, B, atau C karena dibandingkan dengan orang lain yang lebih.

Sehingga mereka terfokus untuk berkompetisi dengan orang lain dibandingkan belajar untuk dirinya sendiri.

Dan mereka berpikir tidak mengapa nilai tidak terlalu besar, asalkan nilai orang lain lebih rendah dari dirinya.

7. Kesenjangan sosial yang cukup besar

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Diseret-seret Buntut Ferdinand Hutahaean Tersangka dan Terancam 10 Tahun Bui

Tingkat sosial sangatlah penting, dan mereka yang diatas lagi-lagi bisa seenaknya membully mereka yang berada dibawahnya

8. Kesenjangan dalam pendapatan.

Korea selatan termasuk negara yang makmur dan tingkat perekonomian nya sangat baik. Akan tetapi kekayaan tidak terbagi rata.

Sehingga kesenjangan pendapatan sangat tinggi sehingga mereka yang berada dibawah rasanya sudah tidak mungkin berkompetisi dengan mereka yang ada diatas.

9. Masih sedikit tertutup

Baca Juga: Cegah Sebaran Omicron, Dinkes Cianjur Perketat Pemeriksaan Pekerja Migran yang Pulang

Meskipun bisa disebut sebagai negara yang demokratis dan maju, masih ada bagian korea selatan yang masih tertutup dan konservatif.

Banyak dari warganya yang tidak bisa terlepas dari jerat dari sosial dan politik, dan tidak bisa bebas mengutarakan isi hatinya. Terutama mereka yang posisinya rendah dalam tingkat sosial dan ekonomi.

10. Perseteruan dengan Korea Utara yang tidak kunjung usai

Tekanan dari Korea Utara bisa datang kapan saja, untuk mempersiapkan hal ini maka seluruh pria di Korea Selatan wajib militer selama 18 bulan.

Karena ketegangan politik ini, banyak kaum pria Korea Selatan yang stres karena harus berhenti sekolah atau bekerja untuk mengikuti militer dan sebagainya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 Januari 2022: Al Diseruduk Snowy, Andin Segera Pulang ke Rumah

Sampai ada yang memutuskan untuk pergi meninggalkan Korea agar mereka tidak mengikuti wajib militer.

11. Stres yang tinggi

Karena tingkat stres di Korea Selatan sangatlah tinggi, seperti yang sudah kita ketahui banyak sekali tekanan yang harus dialami orang di Korea Selatan dalam hidupnya sehari-hari.

Hingga saat ini Korea Selatan memegang peringkat pertama dalam tingkat bunuh diri paling tinggi sedunia.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah