Network
GALAMEDIA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya menjadi bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Upaya BRI ditunjukkan salah satunya melalui pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Coorporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengatakan, BRI tak hanya sekedar memberikan pembiayaan tetapi juga berusaha agar UMKM berdaya dan tumbuh berkelanjutan.
"Strategi yang dilakukan BRI di antaranya, Go Smaller, Go Shorter, dan Go Faster," ujar Aestika saat berbicara pada pembukaan BRI Jurnalist Fellowship, Jumat 21 Januari 2022 lalu.
Baca Juga: Ketua MUI Kota Bandung Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al-Ikhlash Coblong
Go Smaller yaitu menjangkau pasar dan masyarakat seluas-luasnya, perbankan
kepada masyarakat kecil hingga ultra mikro.
Go Shorter yaitu memberikan produk dengan tenor yang lebih cepat. Sedangkan Gi Faster yaitu penggunaan teknologi atau digitalisasi sehingga lebih efisien.
Aestika mengungkapkan, pada tahun 2018 terdapat 45 juta usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan.
Namun dari jumlah tersebut, hanya 15 juta yang dapat dilayani oleh lembaga keuangan formal. Sedangkan 12 juta lainnya dilayani oleh renternir dan keluaraga atau kerabat.
Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo Larang Instansi Rekrut Tenaga Honorer: Bisa Kacaukan Hitungan
"Sedangkan sisanya sekitar 18 juta belum mendapatkan akses pendanaan sama sekali," terangnya.
Oleh karena itu juga, kata Aestika, sejak awal pandemi Covid-19, BRI berkomitmen untuk menyelamatkan pelaku UMKM dan mendukung untuk bangkit.
"BRI mendukung program program pemerintah dalam kaitannya PEN, seperti restrukturisasi kredit, penyaluran kredit PEN, penyaluran subsidi bunga dan Banpres," tutur Aestika.
Baca Juga: Tampil Dengan Potongan Rambut Baru, Renjun NCT Menjadi Sorotan Fans: Lokal Banget Vibesnya
"Pandemi menjadi akselerator transformasi digital dalam kaitannya memudahkan transaksi keuangan nasabah," imbuhnya.***
