Rela Tempuh Garut-Bandung Demi Ikut Pelatihan, Pelaku UMKM Ini Mulai Memetik Hasil

- 27 Januari 2022, 14:13 WIB
Asep Mauludin, Pemilk Garvis Leather Garut.
Asep Mauludin, Pemilk Garvis Leather Garut. /Tangkap layar Youtube Garbis Leather/

GALAMEDIA - Sukses membutuhkan pengorbanan. Hal itu juga yang diyakini oleh pemilik Garvis Leather Garut, Asep Mauludin.

Ia meyakini, untuk meraih kesuksesan perlu pengorbanan dan kerja keras. Termasuk harus mau berkorban untuk terus menimba ilmu.

Karena keyaninan itu juga, Asep rela harus menempuh Garut menuju Kota Bandung hanya untuk belajar tentang media sosial. Ia rela menempuh perjalanan 3 jam agar memperoleh pengetahuan tentang pengembangan usahanya.

Ia yakin, dengan pelatihan yang diikutinya bisa membantunya meningkatkan omzet penjualan produk-produk olahan kulit miliknya. Saat ini ia memproduksi jaket, tas, aksesoris dari kulit.

Baca Juga: Puluhan Pegawai Positif Covid-19, Mensos Risma Lockdown Kantor Kemensos

"Semua pelatihan yang digelar saya ikuti. Terutama yang berhubungan dengan pengembangan usaha saya," kata Asep saat berbicara pada pembukaan BRI Jurnalist Fellowship, pekan lalu.

Ia mengungkapkan, pelatihan-pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Rumah BUMN Bandung. Ia telah bergabung sejak tahun 2016 lalu.

Lewat pelatihan-pelatihan yang diikutinya, Asep mengaku menjadi mengetahui beragam hal. Mulai dari cara meningkatkan omzet, media sosial, hingga soal legalitas.

"Tadinya gak pernah terpikirkan tentang merk. Tetapi setelah mengetahui, ternyata sangat penting. Apalagi jika produk kita sudah mulai dikenal masyarakat," tuturnya.

Sebelum mengikuti pelatihan, Asep hanya mengandalkan omzet dari konsumen yang datang ke tokonya. Setelah mengikuti pelatihan, ia menjadi mengetahui sejumlah hal yang diperlukan untuk meningkatkan omzetnya.

Baca Juga: Biodata Lengkap Siwi Widi, Eks Pramugari Garuda yang Diduga Terima Dana Pencucian Uang Lebih dari 600 Juta

"Tak hanya sekedar meningkatkan omzet. Tetapi juga cara menentukan dan mengejar omzet. Kalau kita targetkan omzet Rp100 juta, maka cara memperolehnya juga harus kita rancang. Sampai sedetail itu," ungkapnya.

Hal yang sangat berkesan, Asep mengaku memperoleh perhatian cukup besar dari para mentornya. Meski pelatihan telah usai, para mentor masih terus mendampingi dan memantau perkembangan usahanya.

"Jadi kita terus dibimbing. Sudah seperti keluarga sendiri," aku Asep.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x