Ridwan Saidi Setuju Jokowi Pindahkan Ibu Kota: Tapi Kenapa Mesti Ke Kalimantan Timur?

- 27 Januari 2022, 20:40 WIB
Ridwan Saidi Setuju Ibu Kota Dipindahkan: Tapi Kenapa Mesti Ke Kalimantan Timur?
Ridwan Saidi Setuju Ibu Kota Dipindahkan: Tapi Kenapa Mesti Ke Kalimantan Timur? /RRI/

GALAMEDIA – Pemerintah telah sepakat akan memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal tersebut berdasarkan diresmikannya Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) oleh DPR dalam Rapat Paripurna di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 18 Januari 2022.

Bahkan, nama IKN baru sudah ditetapkan oleh pemerintah, yakni bernama Nusantara.

Pemindahan IKN ini pun menuai berbagai komentar dari berbagai kalangan di Tanah Air, salah satunya Budayawan Betawi, Ridwan Saidi.

Baca Juga: Ditanya Soal Pendamping, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana: Ikut Sajalah Apapun

Ridwan mengatakan bahwa kritik yang disampaikan sejumlah pihak terkait IKN itu adalah kritik mendasar. Dia sendiri heran, karena IKN malah dipindahkan ke Kaltim. 

"Kritik-kritik yang disampaikan itu menurut saya mendasar," ujarnya dilansir Galamedia melalui kanal Youtube Indonesia Lawyers Club Kamis, 27 Januari 2022.

"Itu merupakan pertimbangan-pertimbangan, kenapa mesti memilih daerah Kalimantan Timur?" sambungnya.

Eks Anggota DPR RI ini lalu menyoroti alasan pemerintah memindahkan IKN. Namun, kata dia, para ASN yang ikut pindah ke IKN baru tidak akan menetap di sana dan akan kembali ke Jakarta lagi. 

Baca Juga: Viral Video Dua Wanita Menangis Gara-gara Rumahnya Dibobol Maling: Mohon Bantuannya, Pak!

"Oh itu untuk menghindari orang mudik. Malah nanti orang yang pemerintah, ASN-ASN itu yang pada mudik ke Jakarta. Dia gak menetap di sana (IKN baru)," tuturnya.

Sehingga, menurut dia, itu hanyalah alasan elementer.

"Jadi tidak itu lah, itu alasan terlalu elementer," sambungnya menjelaskan.

Meski begitu, dia tetap setuju dengan proyek besar tersebut, tapi masih keheranan kenapa IKN harus dipindahkan ke sana.

“Saya setuju pemindahan ibu kota, tapi apa mesti ke situ?” tanyanya.

Ridwan lalu mengatakan bahwa argumen yang disampaikan oleh sejumlah pihak yang hadir saat itu kuat.

"Dan kalau diikuti kawan-kawan tadi, memang semuanya ada argumentasi yang kuat," ungkapnya.

Justru, menurut dia, argumen yang disampaikan Andrinof Chaniago yang kurang kuat terkait urbanisasi.

Baca Juga: Kembali Gerebek Kantor Pinjaman Online Ilegal, Polda Metro Jaya Temukan Karyawan di Bawah Umur

"Justru argumentasi dari yang disampaikan oleh saudara Chaniago itu yang lemah. Memindahkan ibu kota agar tidak terjadi urbanisasi," ucapnya.

Menurut Ridwan, Jakarta memiliki daya sedot yang tinggi, meski tidak menjadi sebuah ibu kota.

"Urbanisasi akan terus, Jakarta itu tetap punya daya sedot yang tinggi. Mau ibu kota kek, mau kagak, tetap saja, daya sedotnya tinggi," tandasnya.

Dalam keterangan berbeda, Ridwan setuju dengan penamaan Nusantara untuk IKN baru. 

Penamaan Nusantara, menurut dia, bisa meluruskan kesalahpahamaman umum yang mengasosiasikan Nusantara sebagai nama lain dari wilayah Sabang sampai Merauke. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah