Selama Pandemi UMKM Baru Terus Bermunculan, Harus Siap Hadapi Era Digital

- 1 Februari 2022, 18:28 WIB
Ilustrasi. Era digital.
Ilustrasi. Era digital. /Pexels

GALAMEDIA - Kondisi pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam beraktivitas, termasuk berbelanja atau membeli keperluan dan kebutuhan sehari-hari.

Aktivitas masyarakat saat pandemi dibatasi hingga akhirnya tercipta pola gaya hidup dari offline menjadi online. Mau tidak mau, masyarakat banyak memanfaatkan teknologi dalam berbagai kegiatan atau aktivitas.

Kendati demikian, selama pandemi Covid-19, salah satu dampak positifnya adalah banyak bermunculan bisnis UMKM. Kemunculan UMKM ini tak lepas dari peran jasa pengiriman barang, e-commerce, serta didukung dengan lembaga pembiayaan seperti perbankan.

Sales Regional JNE Jawa Barat, Eros Rohmah mengatakan bahwa sejak pandemi, pihaknya tidak hanya bisa bertahan tapi justru tumbuh pesat.

Baca Juga: Konflik Rusia - Ukraina: Perang Dunia di Depan Mata, Biden Keluarkan Peringatan Keras!

Lebih jauh, jika banyak perusahaan mengurangi karyawannya akibat pandemi, JNE justru menambah jumlah karyawan atau SDMnya.

"Awalnya kaget dengan adanya pandemi Covid-19, namun dengan tiga pilar JNE yakni IT, infrastruktur, dan SDM, kami terus memperbaiki pelayanan dan SDM termasuk infrastruktur dan pemanfaatan digitalisasi," ungkapnya pada Talkshow "Menghadapi Persaingan Bisnis UMKM di Era Digital" secara virtual, Senin (31/1/2022).

Menurutnya keberadaan JNE tak hanya mendukung UMKM dalam proses pengiriman barang, tapi JNE juga mempunyai program pelatihan bagi UMKM.

Selama ini pelaku UMKM kurang memperhatikan packaging dan hanya fokus kepada produksi, dengan pelatihan dari JNE, mereka mendapatkan pelatihan dari bagaimana packaging produk, bagaimana berjualan secara online, dan sebagainya.

Program lain yang dimiliki pihaknya dalam mendukung UMKM, adalah adanya layanan atau produk yang dinamakan Pesona atau pesanan oleh-oleh nusantara.

Baca Juga: Wrap Necklace Ratusan Juta Buat Warganet Geleng-Geleng Kepala: Rumah Gue Auto Sungkem Sama Kalungnya

"Layanan ini khusus UMKM di Indonesia yakni merupakan layanan pengiriman makanan kuliner khas Indonesia tanpa harus pergi ke daerah asalnya," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa pilihan makanan dari beberapa daerah di Indonesia yang ditawarkan sudah melalui seleksi kelayakan dan masa uji coba selama hampir setahun, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Selain itu, JNE juga memberikan kemudahan selama pandemi yakni membantu pengiriman APD (alat pelindung diri) secara gratis.

Pada kesempatan yang sama, PESAT/Sentra UMKM bank bjb, Ruli Umbara mengatakan bahwa pandemi berdampak pada hampir semua sektor termasuk pelaku UMKM. Akan tetapi, memunculkan banyak UMKM baru.

"Ini mengejutkan, karena di Jawa Barat, pelaku UMKM jutru tumbuh 5 hingga 10 persen, artinya ada perubahan prilaku, " katanya.

Baca Juga: Husin Shihab Ucap Syukur Edy Mulyadi jadi Tersangka: Semoga jadi Efek Jera

Ia menuturkan banyak pekerja beralih menjadi pelaku usaha. Banyaknya pemanfaatan teknologi digital juga memudahkan para pelaku usaha dalam pola penjualan yang tadinya offline menjadi online.

"Alhamdulilah pelaku usaha di Jabar yang tadinya hanya 4 juta, kini menjadi 5 juta UMKM," ujarnya.

Lebih jauh, tumbuhnya pelaku UMKM tak lepas dari peran e-commerce, SME Channel Specialist Blibli.com Willy Yatno mengatakan bahwa Blibli adalah e-commerce Indonesia yang menyediakan berbagai macam kebutuhan serta produk pilihan yang 100 persen Orisinil.

"Blibli konsepnya mall online, barang yang dibeli original, serta seperti kalau kita masuk mall, nyaman. Jadi Blibli ingin konsumen merasa aman dan nyaman," ucapnya.

Dukungan Blibli terhadap UMKM menurutnya cukup banyak, diantaranya memberikan pelatihan mulai dari proses produksi, packaging, higga bagaimana agar produk menarik untuk dibeli. Pihaknya tak hanya memberikan pelatihan tapi juga pendampingan bgai UMKM.

Hypnotherapist, Pipin sukandi menerangkan bahwa selama ini orang sudah banyak yang mengenal tentang hypnoselling.

Hypnoselling sendiri adalah teknik hipnosis yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan komunikasi.

"Jadi disini adalah komunikasi pikiran bawah sadar untuk menarik calon pembeli secara emosional dan mendorong mereka melakukan pembelian produk atas jasa yang ditawarkan," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah