Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Melonjak, Bupati Garut: PTM Tidak Ditutup

- 2 Februari 2022, 20:00 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan, memberikan keterangan mengenai PTM dan vaksinasi Covid-19 di Gedung Command Center, Komplek Pendopo, Kecamatan Garut Kota, KAbupaten Garut, Rabu 2 Februari 2022.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, memberikan keterangan mengenai PTM dan vaksinasi Covid-19 di Gedung Command Center, Komplek Pendopo, Kecamatan Garut Kota, KAbupaten Garut, Rabu 2 Februari 2022. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tidak akan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) meski kasus Covid-19 di Kabupaten Garut saat ini melonjak, dan sejumlah siswa di beberapa sekolah dinyatakan terpapar virus Corona.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) akan tetap berjalan. Apalagi menurutnya, sampai saat ini tidak ada indikasi munculnya varian omicron di wilayahnya.    

"Tidak ada penutupan PTM. Adanya sebagian sekolah yang menjadi Klaster Covid-19 kita akan memberlakukan PPKM Mikro bagi sekolah yang guru atau muridnya terpapar Covid 19," ujarnya, Rabu 2 Feburari 2022.

Baca Juga: Vaksin Booster Berbayar Bagi yang Tak Punya Kartu BPJS, Benarkah? Ini Faktanya

Rudy mengingatkan semua pihak, bahwa vaksinasi dinilai sangat penting demi keberlangsungan PTM di Kabupaten Garut.

Ia berharap, setiap orang tua siswa bisa mengajak anaknya untuk melakukan vaksinasi. Pihaknya juga akan memantau ke setiap sekolah, menyusul terjadinya lonjakan yang luar biasa kasus terkonfirmasi Covid-19.

Rudy menyebutkan, penutupan sekolah sementara ditentukan oleh tim asesmen jika di sekolah tersebut terdapat peserta didik atau tenaga pendidik yang terkonfirmasi Covid-19. Namun untuk keseluruhannya, ia kembali menegaskan tidak ada penutupan PTM di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK, Kaesang Tak Terhambat: Tapi Mas Gibran Gak Tahu, Kalau Salah Tangkap Aja

"Seperti SMAN 6 Garut penutupan sementara selama 14 hari, jadi istilahnya pembatasan mikro lockdown lah," katanya.

Tak hanya terkait PTM, terang Rudy, akan tetapi pihaknya juga tidak akan menutup Alun-Alun Garut. Namun, pihaknya akan memperketat pengawasan di Alun-Alun Garut oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar tidak terjadi kerumunan.

Rudy menuturkan, saat ini terjadi peningkatan luar biasa kasus konfirmasi Covid- 19 di Kabupaten Garut, tetapi hingga kini tidak ditemukan adanya kasus Omicorn.

Baca Juga: 5 Artis Indonesia yang Belum Berhasil Program Hamil

Meski belum ditemukan (kasus omicorn), namun ia meminta warga masyarakat tetap waspada dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 dan kasus kematian yang juga meningkat.

Menurut Rudy, dalam satu bulan ini sudah ada 4 orang warga yang meninggal dunia akibat Covid 19 di Kabupaten Garut, padahal sudah lima bulan terakhir tidak ada kasus meninggal dunia.

"Jadi kami minta waspada semuanya karena ada peningkatan (kasus Covid-19), meskipun banyaknya yang bergejala ringan, tapi kematian karena Covid-19 ini meningkat dalam 1 bulan ini ada 4 orang yang meninggal dunia," ucapnya.

Baca Juga: Persib vs PSM Batal Digelar, Ridwan Kamil: Atlet Wae Kena Covid Komo Urang Nu Lain Atlet

Rudy menyebutkan, sebagian yang terpapar Covid-19 maupun yang meninggal dunia tersebut didominasi oleh warga masyarakat yang belum di vaksin. Karena itu, ia berharap para orang tua untuk memvaksin anaknya, karena menurutnya vaksinasi itu sangat penting.

Rudy menambahkan, untuk capaian Vaksinasi bagi anak usia 6–12 tahun, capaiannya sudah 90 persen secara pendataan manual dengan kasus Kippi ada 6 kasus dan yang meninggal 2 kasus.

"Jadi secara keseluruhan vaksinasi aman bagi anak–anak," ujarnya.

Baca Juga: Muslim Wajib Jaga Kemuliaan dan Kesucian Wanita, Simak Penjelasan KH Hafidz Abdurrahman

SKB 4 Menteri
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Mohamad Yusup Safari, mengatakan seluruh proses pembelajaran di tingkat PAUD (Pendidikan Anak usia Dini), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Garut dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dengan memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

"PTM terbatas sesuai kebijakan, ditindaklanjuti dengan pembinaan dan pengawasan," katanya.

Menurut Yusuf, salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PTM di Kabupaten Garut adalah masih kurangnya ketaatan masyarakat terhadap pemahaman protokoler. Demi kelancaran pelaksanaan PTMT di Kabupaten Garut, pihaknya pun mengimbau para tenaga pendidik serta para siswa untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19

Baca Juga: 37 Karya Budaya Ditetapkan Jadi WBTb Jawa Barat 2022.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surachman, menyebutkan penutupan sekolah–sekolah yang didalamnya ada kasus Covid-19 bisa dilakukan salama 3x24 jam atau 14x24 jam.

"Hal ini tergantung dari hasil asesment yang dilakukan oleh tim," katanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x