Menghidupkan Kembali Tradisi Perelek Sunda Lewat 'Desa Sedekah'

- 9 Februari 2022, 20:06 WIB
Sinergi Foundation resmikan "Desa Sedekah" di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Februari 2022 lalu./dok.IST
Sinergi Foundation resmikan "Desa Sedekah" di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Februari 2022 lalu./dok.IST /

GALAMEDIA - Sudah sejak dulu bangsa kita akrab dengan gotong royong. Konsepsi ini bahkan termuat di sila ke-5 Pancasila yang disimbolkan dengan padi dan kapas.

Tradisi saling bantu yang kita kenal dengan gotong royong itupun menjelma lewat bahasa dan budaya yang beragam di tiap daerah.

Di tataran Sunda, kita mengenal istilah "Perelek". Perelek atau Beas Perelek adalah tradisi pengumpulan beras atau uang, dari warga yang mempunyai kelebihan untuk warga yang kesusahan pangan dan butuh bantuan materil.

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Minta Maaf Pada Warga Desa Wadas, dan Berjanji Akan Tanggung Jawab

Untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut, Sinergi Foundation resmikan "Desa Sedekah" di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Februari 2022 lalu.

Wilayah ini merupakan desa ketiga yang diadopsi sebagai Desa Sedekah. Sebelumnya Sinergi Foundation mendirikan Desa Sedekah di Bomo, Banyuwangi dan Cigalontang, Tasikmalaya.

Pendirian Desa Sedekah ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa besar dampak sedekah bila dikelola secara profesional. Apalagi program ini diperuntukkan demi membantu kesejahteraan warga desa itu sendiri.

"Sebagai contoh, Desa Sedekah di Banyuwangi. Bulan pertama terhimpun 450 ribu per bulan. Sekarang sudah bisa terhimpun sampai Rp 1,5 juta. Dana ini kemudian disalurkan dalam bentuk sembako dan pembangunan fasilitas rumah warga yang berkekurangan," ujar Koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation, Disto.

Baca Juga: Pusat Vaksinasi Booster di Jawa Barat Sasar Puluhan Ribu Kelompok Prioritas dan Rentan

Di Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung sendiri sudah bisa menghimpun dana sebesar Rp 1,7 juta dalam sebulan dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 80 KK dari 3 kampung.

Sejauh ini penyalurannya masih untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masjid.

Setiap peserta yang ikut bergabung di Desa Sedekah, diberikan katung atau perelek (kencleng sedekah) di tiap rumah.

Dalam sebulan, peserta akan menyetorkan dana yang terkumpul di perelek itu kepada petugas pengelola Desa Sedekah yang berasal dari warga desa itu sendiri.

"Biasanya suka dari ngumpulin sisa uang belanjaan terus dimasukin kencleng. Lumayan bisa ngebantu orang lain lewat ini," ujar Ida, warga Desa Cibeureum.

Sinergi Foundation sendiri adalah lembaga pengelola dana Wakaf, Zakat, Infak dan Sedekah. Desa Sedekah merupakan salah satu program dibawah Lumbung Desa, yaitu program pemberdayaan untuk membantu mendongkrak perekonomian warga desa.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x