Network
GALAMEDIA - Beberapa waktu sempat ramai diperbincangkan masyarakat terkait ceramah yang disampaikan Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Pasalnya, dari video yang tersebar di media sosial, Oki Setiana Dewi dinilai melegalkan dan menormalisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Menanggapi hal tersebut, Gus Miftah pun memberikan pandangannya terkait ceramah yang disampaikan oleh Oki Setiana Dewi.
"Soal itu saya sudah ngomong dan komentar bahkan dengan hadist dan ayat yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga," kata Gus Miftah.
Baca Juga: Ngaji Budaya Lokal Lewat Jamu AVC, untuk Tingkatkan Ekonomi dan Hadapi Omicron
"Nabi Muhammad SAW tidak pernah sekali pun memukul wanita, baik istrinya maupun pembantunya," sambungnya, dikutip Galamedia dari kanal Youtube Hitz Infotainment.
Gus Miftah pun menjelaskan bahwa dalam sebuah tafsir memang ada pukulan yang tidak melukai yaitu dengan menggunakan siwak yang hanya sebesar telunjuk.
"Tapi memang dalam tafsir Al qurtubi, ada pukulan yang tidak melukai, dengan menggunakan siwak atau sejenisnya. Dan Anda tahu, potongan siwak itu cuma segini (sambil menunjukkan telunjuknya)," katanya.
"Artinya kalau pukulan itu sudah dilakukan suami kepada istri, itu hanya sebagai edukasi bukan niat untuk menyakiti apalagi kemudian memukul istri dengan babak belur," jelasnya.
Baca Juga: Valentine Day, Fuji Banjir Hadiah Branded Dari Orang-orang Terdekatnya
Gus Miftah pun kemudian menjelaskan bahwa yang dilakukan Oki Setiana Dewi hanya kesalahan dalam mengambil contoh dan diksi.
Ia juga mengaku bahwa sebelumnya suami dari Oki Setiana Dewi sudah menghubunginya dan menjelaskan pada dirinya.
"Nah, bagaimana dengan yang terjadi dengan ustadzah Oki? Saya sempat di WhatsApp sama suaminya. Menurut pandangan saya, Oki kan juga seorang perempuan. Mana mungkin dia melegalkan atau menormalisasi KDRT," papar Gus Miftah.
"Mungkin yang terjadi adalah dia salah mengambil contoh dan pengambilan diksi kalimat, tepatnya disitu," imbuhnya.
Gus Miftah pun menegaskan bahwa yang terjadi pada ceramah Oki Setiana Dewi ini hanya kesalahan dalam mengambil contoh dan memilih diksi yang kurang tepat.
"Toh akhirnya dia melakukan klarifikasi di Instagram, 'nggak mungkin saya melegalkan KDRT. Maka menurut saya ini hanyalah sekedar pemilihan contoh dan diksi kalimat yang kurang tepat," katanya.
Walaupun demikian, ia pun dengan tegas mengatakan bahwa dirinya menolak jika KDRT dinormalisasi atau bahkan dilegalkan.
"Tapi kalau normalisasi bahkan melegalisir KDRT ya saya menolak. Nggak ada dalam islam membenarkan KDRT," imbuhnya.***
