India MEMANAS, Pejabat AS Ikut Turun Tangan Tanggapi Larangan Hijab: Melanggar Kebebasan Beragama!

- 14 Februari 2022, 11:26 WIB
Larangan penggunaan jilbab di India picu ketegangan Hindu-Muslim
Larangan penggunaan jilbab di India picu ketegangan Hindu-Muslim /Foto: Reuters/ Anushree Fadnavis///

GALAMEDIA - Seorang Pejabat Amerika Serikat AS ikut menyoroti larangan hijab yang tengah memanas di negara bagian Karnataka, India Selatan.

Diketahui larangan penggunaan hijab tersebut diberlakukan di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi di daerah tersebut.

Duta besar AS untuk kebebasan beragama Internasional, Rashad Hussain mengatakan bahwa hal tersebut melanggar kebebasan beragama.

Baca Juga: Baby Athar Putra Citra Kirana dan Rezky Aditya Ikuti Trend 'Ayang' di TikTok, Aunty Online Ikut Gemas!

"Kebebasan beragama mencakup kemampuan untuk memilih pakaian keagamaan seseorang,” cuit Hussain di Twitter dilansir Galamedia dari Al Jazeera, Senin 14 Februari 2022.

Menurutnya, Karnataka seharusnya tak boleh memaksakan kebolehan berpakaian setiap agama.

“Negara bagian Karnataka di India seharusnya tidak menentukan kebolehan pakaian keagamaan. Larangan hijab di sekolah melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi serta meminggirkan perempuan dan anak perempuan,” ujarnya.

Baca Juga: Bagikan 10 Ton Minyak Goreng, Hisyam Mochtar Sindir 'Partai Kebo': Jadi Selama Ini Langka Ada yang Nimbun?

Terkait hal tersebut, Kementerian urusan luar negeri India mengatakan bahwa kasus tersebut sedang dalam pemeriksaan pengadilan.

Sebagai informasi, perselisihan mengenai larangan hijab tersebut mulai menggaung sejak bulan lalu di India.

Berawal saat kelompok mahasiswa muslim protes karena dilarang masuk ke perguruan tinggi karena mereka mengenakan hijab.

Baca Juga: Ragil Mahardika Tegur Cara Duduk Gala di Dalam Mobil, Fuji: Thank You Ka, Next Time Aku Lebih Hati-hati Lagi

Bukan hanya itu, para mahasiswa yang mengenakan hijab tersebut mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari gerombolan sayap kanan Hindu di perguruan tinggi negara bagian Karnataka.

Atas dasar hal itu, masyarakat muslim di India memanas hingga menyebabkan kemarahan besar.

Editor: Annisa Nur Fadillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah