Network
GALAMEDIA - Hampir sepekan lamanya peperangan antara Rusia dan Ukraina kian memanas.
Kedua negara kabarnya tengah bersiap menyediakan senjata mematikan.
Bahkan sejumlah negara di dunia sempat memberikan hukuman sanksi kepadad Rusia atas serangan terhadap Ukraina.
Hal ini dikarenakan, Rusia kian brutal memborbardir Ukraina yang terjadi hampir sepekan lamanya.
Baca Juga: Megawati Marah Besar Soal Perpanjangan Jabatan Presiden, Dipo Alam: Lanjutkan Marahnya Bu
Terbaru, Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini memerintahkan pasukan militernya menyiapkan sistem pertahanan senjata nuklir.
Pasalnya, pemerintah Rusia mengaku diancam oleh sejumlah negara barat, khusunya NATO.
Sementara itu, Ukraina kini berupaya untuk menunjukan serangan brutal kepada Rusia.
Dalam hal ini, Ukraina terus berinovasi menciptakan senjata mematikan yang kabarnya akan ditujukan kepada Rusia.
Rupanya, Ukraina tengah membentuk pasukan tentara IT untuk memerangi Rusia di dunia maya.
Baca Juga: NATO Pasang Badan demi Ukraina, Vladimir Putin Gerak Cepat Siapkan Ancaman Nuklir
Meski kedua negara tengah mempersiapkan senjata, Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini telah mengeluarkan syarat untuk menghentikan invasi ke Ukraina.
Salah satu syarat yang dipaparkan Vladimir Putin ini adalah meminta Ukraina bersikap netral untuk tidak memihak kepada Barat.
Tak hanya itu, Putin kemudian membeberkan syarat lain untuk Ukraina, yakni menghapus pengaruh praktik fasisme hingga demiliterisasi.
Sementara itu, Kepala Kantor Presiden Ukraina, Mikhail Podolyak, membenarkan bahwa Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin telah melakukan pembicaraan terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Resep Serabi Saus Durian Simpel, Pasti Legit dan Menggoyang Lidah
"Agar mereka memiliki kesempatan untuk diimplementasikan. Para pihak akan pergi ke ibu kota masing-masing," katanya dilansir Galamedia dari NDTV pada Selasa 1 Maret 2022.
Kabarnya, kini kedua negara tersebut telah mengidentifikasi topik prioritas di mana keduanya telah mengambil keputusan.
"Agar mereka memiliki kesempatan untuk diimplementasikan. Para pihak akan pergi ke ibu kota masing-masing," katanya.
Menariknya, dikatakan Podolyak, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin dikabarkan sudah melakukan negosiasi terkait perkembangan Rusia dan Ukraina.
"Awal putaran kedua dari negosiasi dalam waktu dekat mana topik-topik ini akan mengalami perkembangan yang konkret dan praktis dibahas," jelasnya.***
