GALAMEDIA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan, eksperimen NATO dan publik Barat yang diam tentang situasi di Donbass mengakibatkan bencana kemanusiaan dan politik di Eropa.
"Eksperimen NATO dan keheningan yang memekakkan telinga dari publik Barat, inilah alasan di balik bencana kemanusiaan dan politik di Eropa. Ini harus diakhiri, karena Barat menolak untuk melakukan negosiasi apa pun dan menyambut pernyataan agresif dan ancaman langsung," tulis diplomat itu di saluran Telegramnya seperti dilansirkan TASS, Selasa 1 Maret 2022.
Zakharova mengklaim, pihak Rusia mendesak komunitas global untuk menentang pemusnahan populasi Donbass secara konsisten.
"Ini adalah jutaan orang, yang kehilangan orang yang mereka cintai setiap hari, tinggal di ruang bawah tanah untuk melarikan diri dari penembakan," tambahnya.
Baca Juga: Puluhan Pencuri Kendaraan Bermotor Diciduk Jajaran Polrestabes Bandung
"Di mana semua negara ini dan publiknya selama delapan tahun perang berlanjut, dan bagaimana mereka mengutuk pembunuhan setidaknya 13.000 orang selama tahun-tahun ini?" tanya diplomat itu.
Tak satu pun di antara mereka yang 'berteriak sekarang' di 'negara-negara beradab' pernah bersatu untuk mendukung penduduk Donetsk dan Lugansk dengan tuntutan untuk menghentikan pertumpahan darah, dia menekankan.
"Dunia diam. Keheningan tunduk komunitas global dan ketidakpedulian mereka terhadap bencana berdarah akibat kudeta anti-konstitusional di Ukraina pada tahun 2014, dipentaskan dengan partisipasi langsung dari AS, Uni Eropa, Jerman, Polandia, Lithuania, Estonia , Latvia dan negara-negara NATO lainnya, hanya mendorong rezim Kiev untuk terus menghancurkan populasi mereka sendiri," tegas Zakharova.