Nyet! Rusia Takut TikTok Ungkap Rahasia Militer di Tengah Perang Ukraina

- 20 Maret 2022, 23:59 WIB
Rusia Takut TikTok Ungkap Rahasia Militer di Tengah Perang Ukraina.//Olah foto tangkap layar video DailyMail
Rusia Takut TikTok Ungkap Rahasia Militer di Tengah Perang Ukraina.//Olah foto tangkap layar video DailyMail /

GALAMEDIA - Kepala keamanan Rusia telah meluncurkan peringatan keras yang melarang pasukan tempurnya untuk tidak menggunakan jaringan media sosial TikTok karena takut bakal membocorkan rahasia militer.

Dikutip dari DailyMail pekan ini, ketakutan muncul sejak invasi Ukraina dimulai.

Rusia khawatir postingan TikTok akan ikut memperlihatkan tak hanya titik persembunyian tetapi juga kondisi moral pasukan.

Baca Juga: Tiga Pohon Tumbang Tutup Badan Jalan, Jalur Banyuresmi Garut Macet 1 Jam

Untuk itu, tak hanya peringatan, militer Rusia bahkan menyebar poster larangan yang memperlihatkan seorang tentara Rusia menyatakan 'Nyet' yang berarti 'Tidak'  saat ditawari ponsel dengan logo aplikasi TikTok.

Kampanye ini serupa dengan yang dipraktikkan Inggris di masa  masa perang Perang Dunia Kedua.

Kala itu ungkapan 'dinding pun punya telinga' menjadi slogan kerahasiaan yang memperingatkan warga Inggris agar tidak berbicara sembarangan yang bukan tak mungkin bakal memicu korban jiwa.

Baca Juga: Risman Sudah Prediksi Kemenangan Miguel Oliveira di MotoGP Mandalika, Warganet Serbu Instagram Ucapkan Selamat

Sementara itu, di Ukraina, kampanye besar-besaran yang didanai Inggris dilakukan untuk memerangi propaganda dan disinformasi Rusia.

Proyek bernama Filter ini bahkan sudah diluncurkan sejak tahun lalu dan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang bagaimana menyaring  informasi di tengah tren hoaks.

Kelompok literasi media turun tangan mengajari warga Ukraina memastikan apakah postingan online yang ramai di medsos benar atau hanya hoaks.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Enea Bastianini, Pembalap Asal Italia yang Mencuri Perhatian di Sirkuit Mandalika

Valeria Kovtun, kepala proyek Filter, mengatakan kepada surat kabar Mirror, "Salah satu prioritas kami  adalah pengembangan literasi media untuk membuat masyarakat Ukraina lebih peka terhadap propaganda Rusia."

Pekan lalu, intelijen AS mengungkap plot Rusia yang berniat menggunakan video palsu sebagai dalih untuk invasi ke Ukraina.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x