Federasi Tenis Belarus Mengutuk Keputusan Penyelenggara Wimbledon

- 22 April 2022, 20:42 WIB
Karena invasi Rusia ke Ukraina, atlet tenis yang berasal dari Rusia dan Belarusia dilarang bertanding dalam Wimbledon tahun ini.
Karena invasi Rusia ke Ukraina, atlet tenis yang berasal dari Rusia dan Belarusia dilarang bertanding dalam Wimbledon tahun ini. /ANTARA/ANTARA foto

GALAMEDIA - Federasi Tenis Belarus (BTF) mengutuk keputusan penyelenggara Wimbledon untuk menangguhkan petenis Belarus dan Rusia di ajang tenis Grand Slam Wimbledon.

BTF menilai keputusan penyelenggara Wimbledon untuk melarang petenis Rusia dan Belarus dari turnamen karena alasan invasi Moskow ke Ukraina justru akan memicu kebencian dan intoleransi.

Sebelumnya pada Rabu (20/4/2022) panitia pelaksana Grand Slam lapangan rumput mengumumkan bahwa petenis dari kedua negara dilarang dari turnamen tahun ini.

Baca Juga: Manfaatkan Momen Ramadhan, IJTI Jawa Barat Gelar Kegiatan Jurnalis Nyantri

"Federasi Tenis Belarus dengan tegas mengutuk keputusan penyelenggara Wimbledon untuk menangguhkan petenis Belarus dan Rusia," kata BTF dalam sebuah pernyataan resmi, Jumat 22 April 2022.

Menurut BTF, pelarangan bertanding adalah tindakan yang destruktif dan sama sekali tidak berkontribusi pada penyelesaian konflik, tetapi hanya menghasut kebencian dan intoleransi atas dasar etnis.

Keputusan itu membuat para petenis Belarus, termasuk peringkat keempat dunia Aryna Sabalenka dan juara Grand Slam dua kali Victoria Azarenka tidak akan bisa bertanding di turnamen yang akan berlangsung pada 27 Juni-10 Juli.

Baca Juga: Cium Ada Aroma Kriminalisasi, Hipmi Jabar Minta KY Kawal Sidang Korupsi IUP Tambang Tanah Bumbu

"Keputusan yang melanggar hukum dari organisasi tenis internasional mengenai petenis kami hanya dapat merusak reputasi organisasi ini," BTF menyebutkan.

Sebagai respon, dikutip dari Antara,  BTF pun masih berupaya mencari jalan lewat bantuan hukum secara legal untuk mengatasi pelarangan itu.

"Saat ini manajemen BTF masih berkonsultasi dengan firma hukum internasional tentang hukum olahraga dan mengembangkan strategi yang ditujukan untuk melindungi petenis Belarus di seluruh dunia dan tenis di dalam negeri pada umumnya," tulisnya.

Baca Juga: Ibu-ibu Muda di Garut Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Rp7,1 Miliar

Keputusan All England Lawn Tennis Club (AELTC) telah dikritik oleh ATP dan WTA Tours, meskipun dikatakan akan mempertimbangkan dan merespons jika keadaan berubah sejak sekarang hingga bulan Juni.

Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston, yang bulan lalu mengatakan dia tidak akan nyaman dengan "atlet Rusia yang mengibarkan bendera Rusia" dan memenangkan Wimbledon di London, menyambut baik keputusan AELTC.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x