"AY (Ade Yasin) selalu Bupati Kabupaten Bogor periode 2018 s.d. 2023, berkeinginan agar Pemerintah Kabupaten Bogor kembali mendapatkan predikat WTP untuk TA 2021 dari BPK Perwakilan Jawa Barat," terang Firli Bahuri.
Adapun delapan orang tersangka tersebut terdiri atas empat orang dari kalangan Pemerintah Kabupaten Bogor termasuk Ade Yasin selaku pemberi suap, serta empat orang lainnya dari jajaran BPK selaku penerima suap.
Pemberi suap: Ade Yasin (Bupati Kabupaten Bogor periode 2018-2023), Maulana Adam (Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor), Ihsan Ayatullah (Kasubdit Kas Daerah BPK AD Kabupaten Bogor), dan Rizki Taufik (PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor).
Penerima suap: Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat (Kasub Auditor IV Jawa Barat 3 Pengendali Teknis), Arko Mulawan, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat (Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor), Hendra Nur Rahmatullah Karwita, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat (Pemeriksa), dan Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Pemeriksa).***