Warga China Panik Langit Semerah Darah, Ini Penyebabnya

- 10 Mei 2022, 14:12 WIB
Langit China Semerah Darah, Warga Panik Ketakutan//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail
Langit China Semerah Darah, Warga Panik Ketakutan//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail /

GALAMEDIA - Video dari kota pelabuhan Zhoushan, China yang bertetangga dengan Shanghai menunjukkan langit berubah semerah darah dengan lapisan kabut tebal.

Kepanikan terdengar di tengah warga yang merekam cakrawala  berubah warna hingga menimbulkan ketakutan apokaliptik.

Langit merah tua yang menaungi kawasan pelabuhan itu memicu kekhawatiran ada nyala api yang di luar kendali.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Perawat Sedunia, Desain Tebaru dan Kekinian, Bisa Diupdate di Sosmed

Langit merah menjadi topik trending teratas di media sosial Twitter versi China, Sina Weibo hingga salah satu videonya menarik lebih dari 150 juta viewers.

Di Douyin, TikTok versi China, pengguna menyebut langit merah sebagai pertanda buruk terkait penanganan China terhadap pandemi Covid-19, yang muncul kembali di Shanghai.

Seorang pengguna mengatakan, “Kecelakaan akan terjadi, dengan yang lain aku mulai menimbun persediaan logistik."

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Beberapa Daerah Akhir-akhir Ini

Namun media lokal menjelaskan fenomena cuaca aneh itu bukan pertanda kiamat  melainkan hasil pembiasan cahaya.

"Ketika kondisi cuaca bagus, ada lebih banyak air di atmosfer yang membentuk aerosol dan membiaskan atau menyebarkan cahaya dari kapal penangkap ikan yang membuat langit merah seperti ini," kata staf Biro Meteorologi, Zhoushan, ungkap Global Times.

Perubahan warna akibat cahaya kemungkinan berasal dari kapal penangkap ikan yang sedang memanen saury di Pasifik, demikian laporan media lokal mengutip China Aquatic Products Zhoushan Marine Fisheries Co, yang memiliki kapal tersebut.

Baca Juga: Apakah Kamu Suka Menimbun Barang Tidak Terpakai? Hati-hati Gangguan Mental Hoarding Disorder Mengintaimu!

Mengomentari ini netizen mengingatkan fenomena materi partikulat dari Letusan Gunung Berapi Tonga 2022 yang dipicu ledakan vulkanik terbesar di abad ke-21. Salah satu efeknya adalah pembiasan cahaya.

Sejarawan baru-baru ini menemukan dokumen tahun 1770 dari Cina, Korea dan Jepang, di mana saksi mata kala itu melaporkan langit berubah menjadi merah menakutkan.

Para peneliti mengatakan kepada Live Science bahwa badai geomagnetik, yang disebabkan letusan matahari yang menghantam magnetosfer bumi, kemungkinan menjadi penyebab peristiwa tersebut.

Baca Juga: Dihujat Warganet, Deddy Corbuzier Akhirnya Pilih Take Down Podcast Bersama Ragil Mahardika, Ini Klarifikasinya

Namun media pemerintah China mengatakan aktivitas matahari dan geomagnetik pada hari Sabtu terpantau tenang dan tidak ada anomali signifikan dalam aktivitas matahari.

Ini menafikan kemungkinan jika badai geomagnetik dan matahari jadi pemicu berubahnya langit Zhoushan hingga semerah darah.

Pada fenomena Carrington tahun 1859 yang juga badai geomagnetik paling intens yang tercatat dalam sejarah, arus listrik di atmosfer merusak kabel telegraf dan menyebabkan kertas terbakar.

Baca Juga: Lirik Anthem Liga Champions Berserta Arti dan Serta Sejarah Terciptanya

Jika sampai terjadi badai geomagnetik serupa hari ini bisa merusak jaringan listrik di seluruh dunia dan membuat jutaan orang tanpa penerangan.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x