Upaya Perdamaian Terhenti, Rusia Sebut Kiev Tak Jelas Keinginannya

- 27 Mei 2022, 21:30 WIB
Pemandangan menunjukkan fasilitas Illich Steel and Iron Works selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 15 April 2022. Gambar diambil dengan drone.
Pemandangan menunjukkan fasilitas Illich Steel and Iron Works selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 15 April 2022. Gambar diambil dengan drone. /REUTERS/Pavel Klimov

 

GALAMEDIA - Rusia mengatakan pihaknya menyalahkan Ukraina atas fakta terhentinya pembicaraan perdamaian antara kedua negara, Jumat, 27 Mei 2022.

Kremlin, kantor presiden Rusia, menyebutkan tidak jelas apa yang diinginkan Kiev.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov via percakapan telepon dengan wartawan mengatakan, "Pimpinan Ukraina terus-menerus membuat pernyataan kontradiksi. Ini menyebabkan kami tidak paham benar apa yang diinginkan pihak Ukraina."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengatakan bahwa dirinya kerap kali berupaya untuk menyusun pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyudahi perang, namun pihak Rusia tampaknya belum siap untuk pembicaraan damai yang serius.

Baca Juga: Singapura Disebut Tak Anggap Setara Indonesia, Gatot Nurmantyo Pertanyakan Rasa Nasionalisme Pem-bully UAS

"Ada beberapa hal yang akan dibahas dengan pemimpin Rusia. Saya tidak mengatakan kepada kalian bahwa ... orang-orang kami ingin (bagi saya) berbicara dengannya, namun kami harus menghadapi kenyataan yang kita lalui," kata Zelenskyy dalam pidato di salah satu lembaga kajian Indonesia.

"Apa yang kami inginkan dari pertemuan ini? ... Kami ingin kehidupan kami kembali... Kami ingin menggapai kehidupan sebuah negara berdaulat di wilayah kami sendiri," katanya.

Baca Juga: Epidemiolog Tuntut Vaksin Nusantara Berubah Nama, Simak Link Jurnal Internasional Terawan di Sini

Perundingan damai langsung terakhir yang diketahui yakni pada 29 Maret. Untuk sementara waktu, komunikasi terus dilakukan dari jarak jauh, tetapi kini kedua pihak mengatakan perundingan terhenti.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x