Khilafatul Muslimin KBB Kembali ke NKRI, Kesbangpol: Pembinaan Tetap Dilakukan Secara Intens

- 24 Juni 2022, 18:05 WIB
Anggota kelompok Khilafatul Muslimin  mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Gedung Pengabdian Polres Cimahi Jalan Amir Machmud, Kamis (23/6).
Anggota kelompok Khilafatul Muslimin mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Gedung Pengabdian Polres Cimahi Jalan Amir Machmud, Kamis (23/6). /Laksmi Sri Sundari/Galamedia/

GALAMEDIA - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Suryaman menyambut baik deklarasi kebangsaan kelompok Khilafatul Muslimin yang kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya mengapresiasi kembalinya jemaah Khilafatul Muslimin ke pangkuan NKRI. Mudah-mudahan kedepannya proses bernegara dan bermasyarakat berjalan dengan baik," kata Suryaman di Ngamprah, Jumat 24 Juni 2022.

Ia berharap usai deklarasi kebangsaan
para mantan jemaah Khilafatul Muslimin, konsisten dan tawadhu terhadap janji setia terhadap NKRI.

Baca Juga: Pengumuman PKN STAN 2022 Jam Berapa? Ini 3 Link Cek Pengumuman Seleksi Administrasi

Ia menegaskan, pengawasan tetap akan berjalan melalui pembinaan termasuk menjalin komunikasi secara intens guna mengubah mindset mantan jemaah Khilafatul Muslimin.

"Apalagi sekarang menghadapi Pemilu 2024 perlu diwujudkan kondisi yang kondusif jangan sampai muncul riak-rial yang berpotensi mengganggu keamanan," tandasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KBB, Muhammad Ridwan menambahkan, untuk mencegah adanya kegiatan yang sama harus ada pembinaan seperti dari MUI, Kesbangpol, dan unsur kepolisian.

Baca Juga: Kepsek SMKN 5 Terjaring OTT Saber Pungli, FAGI Dorong Masuk Ranah Pidana, Kadisdik Tunggu Gelar Perkara

Lebih lanjut dikatakannya, pembinaan tersebut bisa mencakup aspek keagamaan ataupun kehidupan bermasyarakat. Lantaran bisa jadi ada di antara anggotanya yang hanya ikut-ikutan saja untuk bergabung dan mengikuti kegiatan dengan kelompok tersebut akibat ketidaktahuan dan minim pengetahuan.

"Saya mengimbau masyarakat untuk ikuti ulama yang sudah jelas, ajaran yang dicontohkan agama dan kehidupan negara yang berlandaskan Pancasila. Jangan aneh-aneh," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x