Pipa PDAM Rusak Akibat Proyek Drainase, Warga Protes Pasokan Air Terhenti

- 24 Juni 2022, 19:58 WIB
Saluran air PDAM yang bocor akibat tergerus alat berat pada proyek pembangunan drainase menyebabkan pasokan air ke rumah warga dan Mako Brimob terhenti sejak beberapa hari terakhir.
Saluran air PDAM yang bocor akibat tergerus alat berat pada proyek pembangunan drainase menyebabkan pasokan air ke rumah warga dan Mako Brimob terhenti sejak beberapa hari terakhir. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA- Warga RW 12, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut mengeluhkan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan yang terhenti akibat adanya kebocoran pada pipa saluran air di kawasan tersebut.

Akibatnya, warga kesulitan memenuhi kebutuhan akan air untuk keperluan sehari-hari.

Ketua RW 12, Desa Haurpanggung, Suradi, mengatakan pipa saluran air di kawasan itu putus karena terpotong oleh proyek drainase yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut.

Baca Juga: Ace Hasan Ingatkan Pemerintah untuk Terus Memberikan Layanan Terbaik Bagi Tamu Allah

Warga pun, terangnya, sudah melakukan protes dan meminta pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan.

"Air merupakan kebutuhan yang sangat vital sehingga ketika warga tak bisa mendapatkannya tentu sangat repot. Warga sudah banyak yang mengeluhkan sulit untuk memenuhi kebutuhan MCK bahkan kebutuhan air bersih," ujarnya, Jumat 24 Juni 2022.

Menurut Suradi, kesulitan memperoleh air bersih yang dialami warganya sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Ia pun sudah melaporkan permasalahan tersebut dengan datang langsung ke kantor PDAM Tirta Intan agar segera dilakukan perbaikan. Namun saat itu pihak PDAM beralasan tidak ada pipa untuk mengganti yang bocor.

Baca Juga: Unjani Mantapkan Diri Sebagai Smart Military University

Suradi menyebutkan, penjelasan yang diberikan pihak PDAM itu tentu saja sangat mengherankan dan membuat warga merasa kecewa. Sehingga warga pun kemudian berniat untuk mengadukan permasalahan tersebut ke pihak kepolisian.

"Saya rasa kekecewaan yang dirasakan warga sangat beralasan. Selama ini kan mereka membayar untuk mendapatkan pasokan air, bahkan jika telat bayar saja didenda," ucapnya.

Namun, lanjut Suradi, ketika warga dilanda kesulitan untuk mendapatkan air karena ada kerusakan saluran, pihak PDAM terkesan lepas tangan atau tak mau tahu. Sehingga hal ini membuat warga sangat kecewa dengan pelayanan dari pihak PDAM.

Baca Juga: Universitas Telkom Selenggarakan Pelatihan Digitalisasi Data dan Pemberdayaan Dasawisma

Selain mendatangi PDAM, menurut Suradi, warga juga meminta pertanggungjawaban pihak Dinas PUPR dan pelaksana proyek pembangunan drainase. Pasalnya kerusakan saluran air PDAM ini terjadi akibat pipanya rusak karena tergerus alat berat.

Suradi juga menyesalkan tidak adanya niat baik dari pihak PUPR dan pelaksana proyek yang tidak segera melakukan perbaikan pada pipa air yang bocor akibat tergerus alat berat tersebut. Sehingga akibat bocornya pipa tersebut menyebabkan air PDAM terbuang sia-sia.  

"Karena tidak segera diperbaiki, air PDAM jadi terbuang sia-sia dan tidak sampai ke rumah warga," katanya.

Baca Juga: Respon Tantangan Dunia Pendidikan Ditengah Pandemi, BPI Lakukan Transformasi Digital

Keluhan yang sama diungkapkan DKM Masjid Al-Hidayah yang ada di kompleks Mako Brimob Subden A Kompi 4 Pelopor Garut, H.Cecep Mapsudin.

Menurut Cecep, akibat kerusakan yang terjadi pada pipa saluran air PDAM karena tergerus alat berat, menyebabkan sudah beberapa hari terakhir ini pasokan air ke Mako Brimob pun terhenti, termasuk untuk keperluan wudlu.

"Ya, rusaknya saluran air PDAM yang tergerus alat berat pada pengerjaan proyek drainase PUPR ini sangat berdampak besar, karena para anggota Brimob yang mau menunaikan sholat kesulitan akibat tak adanya air untuk berwudlu," ucapnya.

Baca Juga: KIB Meriahkan Rakerda Partai Golkar, Kang Ace: Sudah Saatnya Kader Murni Duduki Pucuk Pimpinan Nasional
 
Bahkan tak hanya untuk kebutuhan wudlu, tambah Cecep, anggota Brimob yang ada di Mako juga sulit mendapatkan air untuk mandi serta kebutuhan lainnya. Ia pun meminta pihak PDAM, PUPR dan pelaksana proyek sesegera mungkin memperbaiki saluran air yang rusak tersebut.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x