GALAMEDIA - Memasuki fase puncak Ibadah haji, jemaah mulai diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah mulai 7 Juli 2022.
Sementara kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas dan kelembaban udara rendah.
Tim Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dr Edi Supriyatna mengingatkan, suhu tinggi dengan kelembaban rendah merupakan kondisi ekstrem yang sering menjadikan orang tidak sadar dirinya mengalami kekurangan cairan.
Baca Juga: Luar Biasa, Hanya Sehari film 'Mat Kilau' Raih Rp24,81 miliar dari Penjualan Tiket
"Di Saudi, ekstremnya karena suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga tidak sadar kita sudah kekurangan cairan. Maka support kami kepada semua jemaah, minum air jangan tunggu haus," pesan dr Edi seperti dilansirkan PMJNews, Minggu 3 Juli 2022.
Karena itu, Edi menyarankan jemaah untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Dimana proses minumnya diukur minimal 200 ml per jam atau satu gelas belimbing per jam saat aktivitas.
"Agar tidak dehidrasi dan tidak sering kencing, minum diatur 200 ml/jam dan dicampur dengan setengah sachet oralit. Diminum setiap satu jam sekali, saat beraktivitas. Minumnya pelan-pelan dan dinikmati," tuturnya.
Sementara untuk menjaga kelembaban dan menghindari hidung mimisan karena terlalu panas dan kering, jemaah diimbau tetap menggunakan masker.