Kondisi Puskesmas Tamblong Memprihatinkan, DPRD Kota Bandung Minta Direlokasi

- 22 Juli 2022, 18:15 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara meninjau Puskesmas Tamblong.
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara meninjau Puskesmas Tamblong. /Rio Ryzki Batee/Galamedianews/

GALAMEDIANEWS - Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung untuk lebih memperhatikan Puskesmas Tamblong, karena dinilai kurang layak dan representatif untuk fasilitas kesehatan. 

Seperti diketahui, Puskesmas Tamblong berdiri di atas lahan seluas 1000 meter², dan beroperasi di bangunan heritage atau cagar budaya kelas A Kota Bandung. Lebih jauh, sudah beraktivitas di bangunan heritage tersebut sejak 1980-an. 
 
"Jadi bangunan ini sudah memprihatinkan, tapi tidak bisa sembarang diperbaiki, karena merupakan bangunan heritage kelas A. Sehingga diperlukan persetujuan dari pihak terkait untuk dapat melakukan perbaikan," ungkapnya di Puskemas Tamblong, Jumat 22 Juli 2022 
 
 
Menurutnya Puskesmas Tamblong berada di pusat kota yang berfungsi untuk memfasilitasi layanan kesehatan masyarakat yang ada di tiga kelurahan. Diantaranya Kelurahan Merdeka, Braga, dan Kebon Pisang.
 
Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Pemkot Bandung, untuk dapat mencari solusi terbaik terkait fasilitas kesehatan tersebut.
 
Dikatakannya salah satunya yakni dengan dilakukannya relokasi, agar pelayanan kesehatan yang merupakan layanan kebutuhan wajib dasar, dapat tetap dilaksanakan secara baik.
 
 
Kendati demikian, meski sudah direlokasi namun lokasi Puskesmas Tamblong harus tetap berada di wilayah kerjanya, untuk tetap melayani kebutuhan masyarakat.
 
"Kalau potensi relokasi ya sepertinya harus dilakukan, karena memang bangunan ini tidak bisa kita perbaiki sembarangan. Jadi kalau ada potensi peluang pindah dari Puskesmas ini, kenapa tidak," jelasnya. 
 
Tedy menjelaskan jika melihat dari segi estetika maka bangunan ini lebih cocok untuk dimanfaatkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Sebagai salah satu upaya dalam memperkenalkan Kota Bandung sebagai kota heritage kepada para wisatawan.
 
 
Diakuinya untuk hal tersebut, perlu adanya komunikasi dan koordinasi lintas instansi Pemerintah Kota Bandung, antara Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terkait rencana pemanfaatan bangunan tersebut.
 
"Karena pelayanan kepada masyarakat tidak bisa ditunda, maka kami berharap kalau ada gedung lain yang lebih representatif dan bisa dimanfaatkan maka segera mungkin relokasi dilakukan, agar pelayanan masyarakat tidak terganggu oleh kondisi bangunan," tuturnya. 
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Ahyani Raksanagara mengatakan dengan kondisi bangunan di Puskesmas Tamblong ini, membuat pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak optimal. 
 
 
Akan tetapi, sebelum adanya keputusan untuk dilakukan relokasi, pihaknya akan tetap memanfaatkan ketersediaan gedung heritage tersebut semaksimal mungkin.
 
"Jadi yang ada sebisa mungkin kami peliharaan dulu, supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terus berjalan. Terkait ada peluang untuk pindah, sudah kami sampaikan sejak tahun 2020," terangnya. 
 
Dikatakannya selama ini rata-rata kehadiran pasien di Puskesmas Tamblong yaitu sekitar 100 pasien perhari. Jumlah itu diluar pelayanan vaksinasi yang mencapai 60 orang per hari.
 
 
"Puskesmas Tamblong ini berada di pusat kota dan cukup padat arus lalu lintas, maka cukup sulit untuk bisa membuat kegiatan-kegiatan pelayanan lain yang melibatkan masyarakat di luar gedung," ucapnya. 
 
Disinggung terkait relokasi, lanjutnya, sangat bergantung dengan ketersediaan anggaran. Apalagi syarat pendirian Puskesmas sudah ditetapkan standar oleh pemerintah salah satunya, luasan lahan minimal seribu meter persegi.
 
Selain ruang pelayanan, luasan tersebut pun diperuntukan bagi keberadaan gudang penyimpanan, tempat vaksin, dan lainnya.
 
 
"Untuk luasan bangunan saja sudah kurang, mungkin sekitar hanya 200 meter persegi, tapi juga kondisi fisik bangunan ini juga harus direnovasi bagian utamanya. Kalau bagian atap itu, bukan hanya atapnya, tapi juga rangkanya. Ini cukup parah dan memprihatinkan," tambahnya.**

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x