Mulai Besok, PPDB Daring SMA/SMK/SLB Dibuka

- 21 Juni 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /net

PENGUMUMAN penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK/SLB di Jabar dilaksanakan serentak Senin (22/6/2020) di laman PPDB Jabar pukul 14.00 WIB. Orangtua atau calon peserta didik tidak perlu datang ke sekolah, karena pengumuman dilakukan secara daring.

Berdasarkan hasil pemantauan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat di beberapa sekolah tertentu ada kuota afirmasi atau keluarga ekonomi tidak mampu  (KETM) yang tidak terisi atau kosong.

"Misalnya di sekolah favorit atau sekolah yang jauh dari permukiman jalur afirmasi banyak yang tidak terisi. Untuk itu kami mengusulkan kuota yang kosong dari tiap jalur  dilimpahkan ke jalur KETM kecuali di sekolah favorit  dilimpahkan ke jalur zonasi," ungkap Ketua FAGI Jabar, Iwan Hermawan, Ahad (21/6/2020).

Selain itu, katanya FAGI juga mencatat di sejumlah sekolah banyak tambahan siswa miskin baru karena dampak Covid-19 tidak bisa daftar ke jalur afirmasi/KETM karena tidak memiliki kartu identitas  kemiskinan. Akhirnya oleh sekolah asal dimasukan ke jalur prestasi akademik yang kuotanya sedikit sehingga kesempatan diterimanya kecil.

Sementara itu, Iwan melanjutkan, hasil evaluasi FAGI selama PPDB SMA/SMK/SLB di antaranya hari pertama ada gangguan PPDB online membuat calon peserta didik dan orangtuanya  panik.

"Selain itu, masih banyak orangtua yang tidak mengerti PPDB online sehingga banyak yang datang daftar ke  sekolah khususnya dari KETM. Akhirnya sekolah ikut memfasilitasi pendaftaran," jelas Iwan.

Di samping itu, ada laporan dari calon peserta didik jalur KETM gagal daftar PPDB online karena salah/tidak bisa upload berkas. Masih di jalur KETM, di sekolah-sekolah pinggiran jumlahnya membludak, tapi kuotanya dibatasi 20 % sementara sekolah favorit sedikit pendaftar KETM.

"Yang menjadi viral, masih ada titipan/rekomendasi/Intervensi dari pejabat ke sekolah," tegas Iwan. Menurutnya, PPDB online tidak transparan, karena hanya memuat data pendaftar, tidak memunculkan data siswa baik sebagai penentu seleksi. Sehingga dapat menimbulkan prasangka buruk dari calon peserta didik dan orangtuanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 9 Kota Bandung, Agus Setia Mulyadi membenarkan pengumuman PPDB SMA/SMK/SLB tahap pertama dilaksanakan secara online juga. Jadi, orangtua atau calon peserta didik tidak perlu ke sekolah.

"Tapi, kami juga akan memfasilitasi pengumuman di laman SMAN 9 Kota Bandung," kata Agus.

Dikatakan, di sekolahnya ada dua kursi kosong yang tidak terpenuhi, yaitu jalur perpindahan orangtua dan jalur tenaga kesehatan terdampak Covid-19. Kedua kursi akan dilimpahkan ke jalur zonasi pada tahap kedua.

Menurutnya kuota siswa tahap pertama sebanyak 50 persen dengan jalur afirmasi, prestasi, dan perpindahan orangtua. Di sekolahnya ada tambahan kuota kerjasama/mitra dengan TNI, karena lokasi sekolah beada di wilayah TNI AU.

Menurutnya, berdasarkan juknis PPDB, kursi kosong tidak serta merta dilimpahkan ke zonasi pada tahap kedua, tapi ada aturannya. Ia mencontohkan jika pada jalur prestasi akademis penuh, sementara jalur prestasi non-akademis masih ada kursi kosong maka calon siswa dari jalur akademis bisa dilimpahkan untuk jalur prestasi non-akademis.
 
Boleh dilimpahkan ke jalur zonasi, kalau kedua jalur prestasi itu sudah terisi karena tidak ada pendaftar. Prinsipnya, isi dulu bangku kosong yang "serumpun".
Soal siswa titipan, menurut Agus kepala SMA/SMK/SLB sepakat akan mengabaikan hal tersebut. "Kalau kemarin saat rapat seluruh kepala sekolah kami sepakat dan berkomitmen tidak akan menanggapi siswa titipan itu. Apalagi si SMAN 9 tidak ada siswa titipan," jelasnya.

Editor: Dadang Setiawan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x